Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sendiri

28 Desember 2013   14:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arti sebuah kesendirian berpendar pada jaring laba-laba
Perjalanan berliku yang kupunya
Terus mendekap sebelum mayat
Pada tegalan terdapat gambar pemangsa setiap kepala
Likuan yang tajam—tak sebanding tikungan berduri

Lelaki ini mulai kekeringan di tengah batang usia
Mulai kehilangan rambut panjangnya
Sebuah kekayaan yang amat sangat bersahaja
Keanggunan segera menghitam di bayangan
Kesendirian tengah berpegang teguh pada tubuh
Pergi kesemuanya merambat ke tepian

Tersiar kabar di tengah kesiangan
Sebatang kara ku melenggang
Tak sepenuh keladi bertepuk tangan
Sekerat inspirasi, tengah berusaha melayang pergi
Sedang ku bertengger di pucuk dahan—melolong ke kejauhan.
/2001

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun