Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Ada Kebaikan dalam Diriku

3 Desember 2018   06:03 Diperbarui: 3 Desember 2018   07:18 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : pixabay.com


Tidak ada kebaikan dalam diriku adalah kalimat yang saya dengar dari seorang siswa dimana saya mengajar.

Siswa itu banyak  melakukan pelanggaran peraturan sampai teman-temannya berkomentar bahwa semua yang dilarang dalam peraturan pasti sudah dilanggarnya.

Sopan santun seperti hal asing bagi dirinya. Sering bolos, tidak mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) dan hal lain yang menyebabkan label nakal dan biang kerok disematkan pada dirinya.

Pada satu tahun pelajaran  saya mendapat tugas mengajar di kelasnya sehingga saya mendapat kesempatan bertemu dengan siswa unik yang menjadi perbincangan teman guru.

Awal mengajar di kelasnya saya tidak fokus memperhatikannya karena sibuk melakukan persiapan memulai tahun pelajaran. Hingga satu saat saya bisa memperhatikan dan saya melihat sebenarnya siswa saya itu memiliki potensi yang sangat baik.

Saya ajak dia berbincang, memotivasinya, memberikan arahan dan didikan kemudian perubahan terjadi pada dirinya.

Saat pelajaran saya dia selalu datang nyaris tidak pernah bolos. Kalau ada PR dia kerjakan dan yang hebat saat ujian harian hanya dia yang mendapat nilai sempurna mengalahkan teman-temanya yang rajin bahkan yang paling pintar di kelasnya.

Sopan santun yang semula hal asing baginya, sekarang jadi anak yang santun. Pernah satu waktu dia sedang bermain bola lalu saya panggil, dia langsung berlari menemui saya menanyakan apa keperluan dengan posisi berdiri di depan saya dengan tangan disilangkan dan posisi kepala merunduk sebagai tanda menghargai saya gurunya.

Tidak banyak yang saya lakukan padanya, beberapa hal yang dilakukan adalah :

 1. Merubah pola pikirnya
 
Pelabelan buruk kepada siswa unik bahwa mereka anak nakal, biang kerok akan melekat sehingga menganggap tidak ada kebaikan dalam dirinya. Padahal jika kita bisa sabar melihat potensi yang dimiliki siswa yang unik maka kita akan dapatkan kebaikan dan kelebihan darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun