Mohon tunggu...
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla Mohon Tunggu... Diplomat - Wakil Presiden Indonesia

Wakil Presiden RI (2004-2009) & (2014-2019) Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Website : www.jusufkalla.info

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi Untuk Lumpur Lapindo

7 Juni 2009   18:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:05 4959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa waktu lalu sekitar tanggal 3 Juni 2009, saya menerima 1 kotak surat dari anak-anak Korban Lumpur Lapindo, salah satu isi surat yang menggugah perasaan adalah surat dari seorang anak yang bernama Rahmatun Kamilah isi suratnya kalau saya tidak salah ingat isinya seperti ini :

Bapak Capres yang terhormat
kami mendukung pemerintahan bapak, karena peduli pada rakyat kecil. Tapi tolong bangunan gedung sekolah kami diusahakan yang layak agar kami tidak usah pindah ke sana kemari.

Hormat saya

Rahmatun Kamilah

sungguh ini sebuah suara-suara yang lugu dari anak-anak yang menjadi korban dari Lumpur Lapindo. Jika kampun tempat kelahiran saya susah dicari di peta, karena selalu ditulis dengan huruf kecil, maka saya bisa katakan kampung halaman orang-orang yang menjadi korban lumpur Lapindo menjadi hilang pada peta. Tapi sekarang bukan saatnya lagi kita mencari siapa yang salah, dan apa yang salah.

Untuk kasus Lumpur Lapindo itu sendiri, memang diakui bahwa itu adalah kesalahan manusia. Untuk itu pemerintah sudah meminta kepada pihak Lapindo untuk turut bertanggung jawab. Pemerintah juga sudah membentuk tim penanggulangan lumpur. Pendekatan pertama yang dilakukan adalah menangani korban Lumpur yang ditangani oleh pihak Lapindo. Lapindo harus membayar semua kerugian yang diakibatkan oleh semburan lumpur. Sedangkan pemerintah sendiri menangani Infrastruktur yang rusak.

Namun demikian, menangani persoalan korban lumpur tidak akan menyelesaikan masalah, karena itu hanya akibat. Yang perlu diselesaikan lebih dahulu adalah "sebab" bencana yaitu semburan lumpuran itu sendiri. Sebab tanpa menghentikan semburan, maka percuma saja kita mengurusi para pengungsi, mengeruk kali porong, kali surabaya yang mulai penuh oleh pasir. Ini tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit, dan korban akan bertambah terus.

Untuk itu, pemerintah akan fokus pada masalah intinya, menghentikan semburan lumpur. Ini sama dengan ketika menyelesaikan konflik di beberapa daerah di Indonesia, waktu itu saya sebagai MENKOKESRA yang bertugas untuk menyelesaikan masalah pengungsi, maka saya katakan tidak mungkin masalah pengungsi selesai tanpa kita selesaikan masalah intinya, yaitu konflik itu sendiri.

Seperti itu juga dengan Lumpur Lapindo, saya sudah ketemu dengan beberapa ahli yang menyatakan sanggup untuk menghentikan semburan lumpur, dan memang biayanya tidak sedikit. Bahkan sangat besar. Tapi saya selaku pemerintah sudah berkomitmen akan menhentikan semburan Lumpur , dengan cara apa-pun, dengan teknologi apa-pun dan dengan biaya berapapun. SAYA JAMINANNYA....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun