Mohon tunggu...
Aris Subagio
Aris Subagio Mohon Tunggu... -

bekerja di Universitas Paramadina, tertarik dengan sepakbola, komunikasi, fotografi, IT, dan jalan-jalan. -----> justariss.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Organisasi sebagai Alat Komunikasi dalam Organisasi, Pentingkah?

10 Mei 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:49 7352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367919208690802236

[caption id="attachment_252636" align="aligncenter" width="300" caption="Budaya Organisasi yang baik menciptakan suasana karyawan yang lebih termotivasi (http://office.microsoft.com)"][/caption] Memaknaikomunikasi berarti memahami apa yang terjadi pada saat komunikasi berlangsung, mengapa itu hal tersebut terjadi, akibat-akibat apa yang ditimbulkan, dan akhirnya apa yang bisa kita perbuat untuk dapat mempengaruhi dan memaksimumkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.

Di mana pun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita yang dilakukan, kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain di mana saja manusia berada.Pada kehidupan sehari-hari banyak ditemui kegagalan dalam pekerjaan atau karier yang disebabkan oleh kegagalan dalam berkomunikasi. Misalnya seorang Atasan dipecat dari jabatannya karena ia gagal berkomunikasi dengan bawahannya. Ada pula orang yang gagal berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga: ibu yang tidak dapat berkomunikasi dengan anak-anaknya, atau anak-anak yang tidak dapat berkomunikasi dengan ayahnya.

Dalam konteks inilah, ternyata kita harus sadar bahwa proses komunikasi itu bukan sesuatu yang gampang. Olehkarena itu, kita harus berupaya terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan komunikasi dan keterampilan dalam berkomunikasi.

Komunikasi dalam oraganisasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Secara sederhana organisasi dikenal sebagai wadah kerjasama dari sekumpulan orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai wadah, maka organisasi dapat dipandang sebagai sesuatu yang bersifat lahir, material, yang ada dalam bentuk-bentuk yang bisa dilihat dan diraba, misalnya gedung, peralatan mesin dan teknologi kerja. Sedangkan yang bersifat spritual terlihat dalam nilai dan norma yang berbentuk peraturan dan perundang-undangan yang mengatur kerjasama tersebut.

Dalam hal ini, organisasi merupakan suatuwadah yang melibatkan orang-orang yang melakukan kegiatan yang sama demi mewujudkan tujuan bersama. Setiap orang dalam organisasi mempuyai peranan dan status masing-masing. Karena peranan dan status seseorang menentukan pula cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Dan untuk mencapai tujuan bersama tersebut dibutuhkan komunikasi yang sehat.

Salah satu sarana komunikasi dalam organisasi dapat berbentuk dalam budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu model komunikasi yang mengaturnilai dan norma dalam organisasi. Model komunikasi sendiri merupakan proses individu mengirimstimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubahtingkahlaku orang lain.

Pada konteks organisasi, organisasi berperan sebagai komunikator, dan informasi-informasi penting atau kebijakan perusahaan merupakan pesan yang ingin disampaikan, melalui budaya organisasi sebagai saluran komunikasi, yang ditujukan kepada seluruh karyawan di organisasi. Adanya proses komunikasi tersebut dapat mempengaruhi kepuasan komunikasi karyawan atau tidak.

Organisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang besar, sehingga membutuhkan komunikasi yang baik antar sesama anggota organisasi. Budaya organisasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi dapat dijadikan sarana komunikasi dan bisa diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang bertujuan menjalin jaringan danhubungan di dalam seluruh khalayak internal atau lingkungannya untuk menghindari kondisi ketidakpastian di dalam organisasi.

Komunikasi menjadi penting dalam organisasi karena komunikasi adalah jalan, melalui dia para pegawai atau karyawan mencari informasi dan mengembangkan sejumlah kriteria untuk mana mereka terbagi dalam pekerjaan: dan komunikasi merupakan proses dalam mana mereka meletakkan pilihan mereka yang praktis.

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk dapat menentukan dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.

Fungsi budaya organisasidalam suatu organisasi dapat diartikan sebagai alat perekat sosial yang membantu untuk mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Budaya juga berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan. Sebagai sistem sosial budaya, organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja.

Oleh karena itu, budaya organisasi adalah suatu nilai yang menjadi pegangan bagi karyawan yang terlibat di dalam organisasi mereka, yang dapat dijadikan sebagai faktor pembeda terhadap organisasi lain, menjadi acuan untuk mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku karyawan dalam berinteraksi antar karyawan, dan berinteraksi dengan organisasi lainnya.

Budaya organisasi harus mampu diartikan oleh seluruh karyawannya sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku yang memberi arti bagi karyawan suatu organisasi, serta aturan-aturan bagi anggota untuk berperilaku di organisasi.

Pendiri organisasi suatu organisasi secara tradisional mempunyai dampak utama pada budaya dini organisasi tersebut. Mereka mempunyai suatu visi (penglihatan) mengenai bagaimana seharusnya organisasi tersebut berjalan. Mereka tidak dikendalai oleh kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang lazimnya mencirikan organisasi baru mempermudah pemaksaan pendiri akan visinya pada semua anggota organisasi.

Sekali suatu budaya terbentuk, praktik-praktik di dalam organisasi bertindak untuk mempertahankannya dengan memberikan kepada karyawannya seperangkat pengalaman yang serupa. Dalamrangka mempertahankan budaya organisasinya, maka organisasi harus memperhatikan proses seleksi, kriteria evaluasi kinerja, praktik ganjaran, kegiatan pelatihan dan pengembangan karir, dan prosedur promosi memastikan bahwa mereka yang dipekerjakan cocok dalam budaya itu, mengimbali mereka yang mendukungnya, dan menghukum (danbahkan memecat)mereka yang menentangnya.

Budaya sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan karyawan. Tindakan dari manajemen puncak dewasa ini menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima-baik dan yang tidak. Bagaimana karyawan harus disosialisasikan atau tergantung, baik pada tingkat sukses yang dicapai dalam mencocokkan nilai-nilai karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi.

Budaya organisasi dapat disampaikan kepada karyawan maupun manajemen dalam bentuk cerita-cerita, ritual, lambang materi dan bahasa untuk memberikan pemahaman dan persepsi bagi karyawan dengan tujuan untuk mempertahankan budaya organisasi.

Sebagai sesuatu yang merupakan produk buatan manusia yang dapat dikembangkan, maka budaya organisasi bersifat dinamis. Budaya organisasi dibentuk oleh sesuatu yang terlibat dengan organisasi serta dalam perjalanan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tetap mengacu pada tercapainya tujuan organisasi. Sementara itu lingkungan kerja yang kondusif dalam suatu sistem nilai, norma, dan peraturan yang mendukung merupakan faktor penting untuk meningkatkan semangat dan kinerja serta motivasi kerja karyawan demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Melihat dari efek yang ditimbulkan oleh budaya organisasi yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka hakikatnya budaya organisasi yang sudah baik patut tetap terus dijaga, dipelihara serta terus menerus ditingkatkan. Jadi, apakah budaya organisasi yang ada dalam perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja telah mampu mengakomodasi untuk meningkatkan kinerja dan motivasi karyawannya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun