Di Antara Kerja Keras dan Keberuntungan Melawan Kemampuan Melihat Peluang
Saya baru saja membaca dengan “merandom” halaman buku Ken, salah seorang pendiri Kaskus. Dalam halaman itu terdapat kisah yang cukup menarik antara Andres Darwis dan Alex.
Hubungan Andrew Darwis dan Alex menyadarkan saya bahwa kerja keras dan keberuntungan saja tidaklah cukup. Padahal Andrew Darwis memiliki keduanya !
Kerja Keras
Andrew Darwis datang ke Amerika dengan dukungan finansial keluarga. Namun dengan tekat tidak lagi mau memberikan beban pada orang-tua, Darwis memutuskan mencari kerja dengan menjadi pemotong tomat di sebuah rumah makan. Kerja kerasnya membuahkan hasil dengan akhirnya diangkat menjadi seorang kasir.
Gaji Andrew yang sebelumnya 8 dollar per jam akhirnya naik menjadi 11 dollar per jam setelah bekerja pada sebuah agent properti. Ukuran gaji yang besar untuk orang Indonesia, namun sangat kecil untuk biaya hidup di Amerika.
Apalagi Darwis bercita-cita memiliki server sendiri untuk forum yang sedang dia bangun. Dana yang dibutuhkan adalah 30.000 dollar.
Keberuntungan
Andrew Darwis yang sedang melihat-lihat lowongan kerja, melihat sebuah lowongan kerja untuk mengembangkan sebuah website bernama lyric.com (saya kurang ingat bagaimana penulisan nama webnya). Dalam wawancara tersebut, Darwis mendapat pertanyaan “Berapa besar gaji yang dia inginkan ?”. Dengan asal menjawab, dia menyebut angka 30.000 dollar per bulan.
Sebenarnya angka 30.000 dollar adalah angka yang terlalu besar, namun tidak disangka, Alex sang pemilik usaha menyetujui besaran angka itu. Darwis benar-benar kaget.
Tugas Andrew tidaklah berbeda dengan seorang data entry pada zaman sekarang. Andrew hanya diminta menyalin lirik lagu dari berbagai sumber dan dimasukkan pada web milik Alex.
Betapa beruntungnya Andrew Darwis !!!
Kemampuan Melihat Peluang
Tentulah kita berpikir, siapakah sebenarnya Alex ini ? Mengapa dia mau membayar gaji sebegitu besarnya ?