Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Uji Coba Publish Melalui M.Kompasiana] Tak Tahu Malu

15 Januari 2014   06:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malu bermakna merasa
sangat tidak enak hati, hina, rendah, tak mampu, karenna berbuat sesuatu
yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai
cacat atau kekurangan, dan sebaganua); segan melakukan sesuatu karena
ada rasa hormat; merasa renda karena berada  di tengah-tengah orang penting. Memalukan, bermakna menjadikan (menyebabkan, memberi) diri sendiri dan orang lain (menjadi) malu; atau mempermalukan, membuat diri sendiri  malu. Kemaluann, adalah sesuatu yg menyebabkan malu; alat kelamin (laki-laki atau perempuan).(klik sumber kamus)


Pada dasarnya, semua manusia normal  (sehat fisik, sehat rohani, sehat jiwa) mempunyai rasa malu, serta pahami betul hal-hal apa saja yang membuat dirinya kehilangan rasa malu sehingga menjadi tak tahu malu. Pemahaman itu, menjadikan dirinya berhati-hati bila berbicara, bertindak, atau pun melakukan sesuatu.

Itu, sedikit makna malu …. lalu bagaimana dengan tak tahu malu!?

Gampangnya, tak tahu malu adalah kebalikan dari malu.
Tidak tahu tahu malu tak sederhana itu, melainkan datang dari dalam
jiwa/diri seseorang. Tak tahu malu bisa dan biasanya dikategorikan ke
dalam

  • tak tahu malu sesaat - sementara,
tak tahu malu karena gangguan medis atau penyakitfisiktak tahu malu karena gangguan jiwa

Tak tahu malu sementara. Biasanya terjadi karena adanya dorongan atau
kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga kesampingkan rasa malu, segan,
agar bisa melakukan sesuatu sesuai kebutuhan saat itu. Misalnya, seorang
bawahan yang harus membawa sesuatu ke/pada bosnya (yang
sementara) meeting dengan koleganya; ia segan, namun harus lakukan; ia
kesampingkan semua keseganannya, sehingga berani hadir di tengah-tengah orang (yang menurutnya tak sebanding dengan dirinya). Bisa juga, anak muda yang membuang rasa malunya, untuk menyatakan cinta ke orang yang ia naksir. Rasa tak tahu malu seperti
ini, cuma sesaat, dan kadang menjadi bahan lucu-lucuan, jika diingat
atau diceritakan kepada yang lain. Termasuk di dalamnya tak tahu malu karena terpaksa atau dipaksa sehingga sesaat tak tahu malu.


Tak tahu malu karena gangguan medis atau penyakitfisik.
Ini biasa dan biasanya terjadi pada orang yang sakit, alami kecelakaan,
atau gangguan fisik lainnya. Ia tak mampu untuk mengkontrol anggota
tubuh atau bagian tubuh sehingga terbuka atau terlihat umum. Mungkin
saja, ia sadar dan menyadari tentang ada hal-hal dalam dirinya (yang
tertutup, membuat dirinya malu, dan lain sebagainya) terbuka/terlihat,
tetapi karena ada gangguan medis, maka cuma diam, menahan rasa malu.

Tak tahu malu karena gangguan jiwa.
Tak tahu malu seperti ini, terjadi pada orang-orang yang sakit jiwa,
gangguan jiwa akut, sinting, gila, dan sejenisnya; misalnya mereka yang
jalan - lari telanjang dengan keadaan kumuh - kotor, dan lain
sebagainya. Atau, bisa saja mereka yang tahu malu jenis ini,
terlihat sehat - segar - normal, akan tetapi jiwanya sakit atau
mengalami gangguang jiwa. Orang yang seperti ini, benar-benar urat malunyasudah
putus, sehingga ia berkata, bertindak, bahkan menulis sesuatu, dengan
enaknya, tanpa rasa malu.  Parahnya, orang-orang seperti ini, tidak tahu
dan tak menyadari diri bahwa ia mengidap sakit jiwa - gangguan jiwa
serta perlu di tolong. Ia berlaku layak seperti orang normal,
tetapi akibat dari kata-kata, tulisan, tindakannya, orang lain langsung
bisa menilai bahwa sumbernya adalah orang yang sakit jiwa.

Nah, perilaku tak tahu malu itu,
merambah dan ada pada banyak orang; ada pada anggota parlemen -
jajaran/aparat pemerintah yang korup, tokoh agama, anak-anak sampai
dewasa, maling, pelanggar ham, dan seterusnya.

Mereka-mereka ini, termasuk manusia normal, atau setengah normal (!?), yang mengidap gangguan rohani dan penyakit jiwa, yang syaraf malunya
sudah putus.  Akibatnya, melakukan - berbuat banyak hal yang memalukan
namun tak merasa malu. Mereka bukan saja tak ada rasa malu atau tak tahu
malu, namun sekaligus mengidap sakit jiwa, dan cenderung gila (cepat
atau lambat akan gila, dan lari-lari telanjang di jalan).

Sungguh Tragis

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun