Mohon tunggu...
Isna Noor Fitria
Isna Noor Fitria Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Banjarmasin - Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata, Penumpang Pesawat Ini Tidak Mematikan Handphonenya

8 September 2012   00:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:47 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_211070" align="aligncenter" width="259" caption="No Phone During the Flight/blog-santai.com"][/caption] Kemarin, tepatnya hari Rabu, tertanggal 5 Sept 2012, saya pulang alias kembali ke tanah perantauan. Dengan mengendarai (?) pesawat Lion Air dengan no JT 371, flight dijadwalkan jam 17.00 Waktu Indonesia Tengah. Tapi, sepertinya ada masalah kecil sehingga pesawat baru datang jam 17.30. It's no problem! Delay kali ini dapat diterima. Saya duduk di seat 33 F. Dekat jendela dan karenanya saya bersyukur sekali. Jadwal penerbangan yang sore hari membuat saya dapat menikmati sunset. Subhanallah! Melihat sunset dari dalam pesawat tidak kalah menarik dari atas gunung. Di samping saya, ternyata penumpangnya juga seumuran sama saya. Masih kuliah di sebuah universitas di Malang, dan baru semester III. Nah, masalah terdapat di mbak-mbak ini. Dengan asumsi waktu 1 jam harusnya pesawat landing jam 18.30 Waktu Banjarmasin atau jam 17.30 Waktu Surabaya. Tapi entahlah, mungkin karena kabut atau something, pesawat baru mendarat jam 18.15. Agak telat sih, pesawat muter-muter dulu di atas. Roda pesawat baru saja nginjak bumi, tahu apa yang terjadi? Mbak-mbak yang sudah kuliah, sudah hilir mudik naik pesawat dapat misscall. Hah? Iya, benar sekali dapat misscall. Sekedar catatan, saya dalam pesawat tidak tidur. Mbak nya yang tidur. Jadi, saya mengerti kalau mbak tersebut tidak memegang handphonenya selama perjalanan. Kok bisa dapat misscall? Berarti, handphonenya tidak dimatikan dong? Berdasarkan perkiraan saya, memang seperti itulah adanya. Duh nih mbak, tidak sadar ya bahaya menyalakan handphone dalam penerbangan. Padahal di kursi pesawat sudah jelas tertulis aturan:

"Selama penerbangan dilarang menyalakan telepon genggam, laptop dan dilarang merokok. Pelanggaran dikenakan denda minimal 200 juta dan kurungan 2 bulan (kalo ga salah)"

Saya langsung merinding waktu tahu handphone punya tetangga tidak mati-mati selama perjalanan. Untung, tidak terjadi apa-apa. Padahal, sudah banyak pelajaran, mengapa handphone harus dimatikan. Sudah banyak terjadi kecelakaan pesawat, 'hanya' karena salah satu penumpang pesawat ceroboh atau lalai. Jangan anggap enteng aturan ini. Di dalam website eljohnnews.com dijelaskan bahwa ponsel yang menyala selama perjalanan akan mencari sinyal yang akhirnya mengganggu komunikasi pilot dengan Air Traffic Control (ATC). Hal ini bisa menyebabkan gangguan komunikasi. Jika ini terjadi, pilot bisa salah menerima instruksi. Yang harusnya belok kanan, malah belok kiri dan akhirnya bisa saja mendekati pesawat lain yang sedang terbang. Menakutkan! Ketika landing, ponsel juga jangan dinyalakan dulu. Pesawat harus berhenti sempurna dulu, baru boleh diaktifkan kembali. Biasanya para awak pesawat sudah berulangkali menasihati penumpang soal aturan ini. Kenapa? Ketika pesawat sedang final approach untuk landing, airport akan memancarkan sinyal dan diterima oleh receiver sinyal yang ada di pesawat. Ponsel yang menyala akan mengganggu receiver sinyal, dan akhirnya, guncangan pun terjadi. Apalagi kecelakaan yang terjadi akibat ponsel menyala dalam pesawat.Seperti yang diberitakan di suaramerdeka.com berikut data-datanya: 1.      Pesawat Crossair nomor penerbangan LX 498 selepas landas dari Bandara Zurich, Swiss, mengalami gangguan kemudi, menukik dan jatuh menewaskan 10 penumpang. 2.      Pesawat Slovenia Air menuju Sarajevo mendarat darurat, karena HP aktif di bagasi mengganggu navigasi (alarm di kokpit) 3.      Pesawat 747 Qantas saat akan mendarat (final approach) di Bandara Heathrow London, tiba-tiba miring dan mendaki lagi setinggi 700 kaki, karena 2 CD player, electric game pada posisi aktif. 4.      Seorang tentara Arab berpangkat kapten dihukum cambuk 70 kali karena kedapatan menyalakan HP di dalam pesawat. 5.      Teknisi Inggris dijebloskan dalam penjara karena menolak permintaan pramugari British Airways untuk mematikan HP. Banyak penumpang pesawat yang masih menyepelekan aturan ini. Padahal demi keselamatan bersama, apa salahnya mematikan HP dalam perjalanan. Memangnya mau teleponan dalam pesawat? Dan untuk mbak-mbak di samping saya, salam kenal. Semoga saya tidak pernah satu pesawat lagi dengan Anda!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun