Mohon tunggu...
Isep Suprapto
Isep Suprapto Mohon Tunggu... Guru - GURU SMP DI KAB. PURWAKARTA

Isep Suprapto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dinas Pendidikan Beri Kuota 5% bagi Penghafal Alquran dalam PPDB 2019

14 Juni 2019   06:18 Diperbarui: 14 Juni 2019   06:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerimaan Peserta Didik Baru tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Purwakarta menerapkan sistem zonasi 90 persen, disamping  itu  pemerintah daerah juga menyiapkan kouta lima persen bagi penghafal Al Quran (Hafiz). Sistem zonasi itu diatur dalam Peraturan Bupati Purwakarta nomor 80/2019 tentang PPDB dan Zonasi Tahun Ajaran 2019/2020.

Salah  satu "gebrakan" yang mungkin ditunggu --tunggu bagi  siswa khususnya  dan bagi  masyarakat umumnya bahwa  program  PPDB Pemerintah  Kabupaten Purwakarta melalui  Dinas Pendidikannya  telah menyiapkan kouta lima persen bagi penghafal Al Qur'an (Hafiz)  Hal  ini perlu  disambut dengan rasa  syukur dan  gembira, sudah  semestinya kita mengapresisasi dengan hal ini. 

Mereka ( pemerintah  daerah) telah   menjadi  dan pemberi jalan  dan  wadah  bagi  siswa --siswa  penghafal  Al Qur'an yang  seharusnya juga  diakomodir dan  diperhatikan. 

Ini bukan urusan main-main, dengan  adanya  penyediaan  kouta  lima  persen  bagi  penghafal  Al  Qur'an ( Hafiz)  membuktikan   bahwa   kecerdasan  spiritual  generasi  Purwakarta   sedang  mulai  dibangun  dengan  lebih serius lagi oleh  pemda  melalui program PPDB nya  tahun ini. Artinya  golnya  kelak akan tercipta  penumbuhan keseimbangan  kecerdasan  IQ dan  SQ  di antara   peserta  didik.    

Lalu  apa sih  sebenarnya yang  "mungkin menarik"  bagi  pemda Purwakarta menurut  analisis  saya  sebagai penulis  sekaligus  pendidik  tentang  program  Hafiz Al Qur'an  saat  ini telah menjadi  booming  terutama   di  sekolah-sekolah "unggulan swasta",  pondok pesantren, atau  bahkan di sekolah negeri  yang  telah  dahulu  menampung, menerima  para  siswa berbasis  para  penghafal  Hafiz  Al Qur'an?

Jawabannya  mudah  dan sederhana  tapi  sangat  jelas, penulis  akan  mengajak  betapa   jelasnya  di berbagai  keterangan agama Islam  bagi  subjek (seseorang)  yang hafiz Al Qur'an di tinjau  dari  satu  sudut  saja   yaitu  sudut fadilah (ganjaran) dunia dan  akhirat. Apakah  kita  tidak tertarik  dengan  janji Allah dan Rasul Nya?


1. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi(penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. 

Rasul mendahulukan pemakamannya. "Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari).

Sedangkan Fadilah  di  akhirat

1. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. 

Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)12. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an. 

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. 

Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya. "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

2. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal dan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim). 

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi). 

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

Nah mungkin kesimpulan  dari  tulisan ini adalah  dengan  memfasilitasi dan menyiapkan kouta lima persen bagi penghafal Al Quran (Hafiz)  dalam  PPDB  tahun ini  adalah  contoh  nyata  peranan  serius  pemda Purwakarta melalui  Dinas  Pendidikan yang  saatnya dijadikan  program  unggulan  yang  berkesinambungan setiap  tahunnya.

Dan  semoga  hal  ini akan menjadikan "amalan soleh  kolektif"  pemerintah  yang  dipegang  oleh  orang-orang saleh  yang  akan selalu  memikirkan  keseimbangan   pembangunan  fisik, IQ dan Spiritual  ( akhirat).  Semoga  Allah  Swt  mencatatnya. Amin.

 Terakhir  penulis  mengajak "Wahai para orang tua muslim, orang  tua  siswa, melangkahlah dengan penuh keyakinan untuk menjadikan " Tahfiz  Al  Qur'an" sebagai pelajaran pertama bagi anak-anak kita, selanjutnya mempelajari "Al Qur'an" dari berbagai bidang ilmu menjadi pelajaran utama bagi mereka, semoga kelak mereka benar-benar menjadi generasi pemimpin yang  amanah, berkah hidupnya, berkah  bangsanya. Amin.  

                                              

Isep  Suprapto, penulis bebas / Guru  pada SMPN 2  Plered  Kab. Purwakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun