Tenggelam oleh berita tentang wafatnya petinju terbesar sepanjang masa, Muhammad Ali, pencinta tinju tanah air mungkin banyak yang tidak mendapat informasi tentang kesuksesan satu-satunya petinju Indonesia yang berprestasi di kancah internasional setelah pensiunnya Chris John. Padahal pertandingan tersebut disiarkan di salah satu televisi tanah air.
Petinju dimaksud di atas adalah Daud 'Cino' Yordan, yang merupakan pemegang juara kelas ringan (61,2 kilogram) WBO Asia Pasifik. Daud berhasil memenangi pertarungan melawan petinju Argentina Cristian Rafael Coria di di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, Sabtu (4/6) kemaren. Daud memenangkan pertarungan tersebut dengan angka mutlak (97-92,96-93, dan 97-92).
Dengan kemenangan ini maka petinju Sasana Kayong Utara, Ketapang, Kalimantan Barat, tersebut memiliki rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah. Kemenangan tersebut sekaligus membawa Daud menjadi pemegang sabuk juara kelas ringan WBA Internasional.
Pada akhir ronde pertama ini Daud Yordan sempat terjatuh karena terkena pukulan hook kiri petinju Argentina tersebut, tapi tidak berakibat fatal. Justru di ronde-ronde berikutnya Daud lebih unggul dengan pukulan hook dan kombinasi dengan straight.
Bahkan pada ronde ketujuh, petinju Argentina sempat terjatuh. Setelah itu terlihat stamina kedua petinju mulai menurun dan pukulan yang dilancarkan menjadi tidak begitu keras.
Meraih kemenangan di negara yang jauh dari Indonesia, telah membuktikan bahwa Daud tidak jago kandang dan bermental kuat serta mampu beradaptasi dengan kondisi setempat. Belum jelas info tentang pertarungan Daud berikutnya, namun tentu ia harus siap bertarung di tempat manapun.
Kemenangan Daud Yordan tidak terlepas dari gemblengan pelatih asal Australia Craig Christian yang dulu sukses melatih Chris John. Sebelumnya Daud hanya mau dilatih kakaknya Damianus Yordan.Â
Â
