Mohon tunggu...
ISTW
ISTW Mohon Tunggu... -

I'm nothing but yeah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sambaran Tidak Berujung Petir Cataumbo

19 September 2017   18:44 Diperbarui: 19 September 2017   19:25 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petir Catatumbo adalah sebuah fenomena alam yang terjadi di Venezuela, Amerika Selatan. Kilat-kilat cahaya tersebut terjadi di atas Sungai Catatumbo yang bermuara ke Danau Maracaibo. Petir Catatumbo kerap disebut sebagai "Petir Abadi" karena sambaranya yang dapat mencapai 400.000 sambaran dalam setahun. Intensitas sambaran petir yang mencapai 280 sambaran dalam waktu satu jam, badai petir tersebut meraih penghargaan di Guinness World Records sebagai "Pemusatan Petir Teringgi di Dunia".  Kilatan petir Catatumbo sempat hilang pada Januari 2010 karena sempat terjadi kekeringan, tetapi muncul lagi pada April 2010.

Banyak ilmuwan berusaha menguak misteri tentang bagaimana terjadinya petir Catatumbo. Pada tahun 1997 sampai 2000, Nelson Falconsempat melakukan ekspedisi ke Sungai Catatumbo dan menyimpulkan bahwa penyebab dari terjadinya Petir Catatumbo adalah gas metana. Namun, pernyataan tersebut masih dianggap sebagai sebuah teori. Sejainya, Petir Catatumbo terjadi karena gas metana yang menguap dari rawa dan endapan minyak.

Sungai Catatumbo dikelillingi oleh Pegunungan Perija dan Andes. Mulanya, Angin Karibia yang hangat dan lembab bertemu dengan udara dingin pegunungan Andes. Hal ini menyebabkan terjadinya badai guntur. Di sisi lain, angin membawa gas metana yang menguap dari lapisan minyak dan materi rawa yang membusuk ke awan. Arus udara yang ada di dalam awan meratakan penyebaran metana, tetapi tetap terkonsentrasi di bagian-bagian tertentu. 

Awan gas tersebut bertabrakan dengan angin kencang pegununungan Andes dan terangkat naik lebih tinggi. Apa yang terjai selanjutnya sama seperti bagaimana petir terbentuk pada umumnya, namun karena banyaknya awan gas yang terionisasi menyebabkan adanya perbedaan potensial yang sangat tinggi, lompatan petir pun saling menyambar di awan.

Petir Catatumbo tak selamanya menjadi sebuah ancaman, jusru dalam bebrapa kejadian petir ini menjadi penyelamat masyarakat di sekitar Sungai Catatumbo. Salah satunya merupakan sebuah kisah yang dieriakan dalam sebuah puisi berjudul 'Le Dragontea' yang ditulis oleh Lope de Vega pada tahun 1597. Puisi ini bercerita tentang prajurit penjaga kota yang memukul mundur Francis Drake saat akan meyerang ke Sungai Catatumbo. 

Rancs Drake sengaja menyerang saat malam agar tidak ketahuan, namun  kilatan cahaya dari Petir Catatumbo membuat pasukanya terlihat oleh penjaga kota. Petir Catatumbo juga disebut sebagai Mercsuar Maracaibo. Sinarnya yang dapat dilihat dari kejauhan kerap digunakan sebagai navigasi alam oleh para pelaut Maracaibo agar mereka tidak tersesat di lautan.

Dengan demikian, sampai sekarang Petir Catatumbo masih mejadi sebuah fenomena alam unik yang terjadi di dunia ini. Ada dan terjadinya badai ini merupakan rahasia dari alam, yang entah secara sengaja atau kebetulan membentuk badai peir dengan intensitas sambaran yang tiada batas.

Daftar Pustaka

1.) Radhite. "Catatumbo Lightning, Petir dengan Intensitas Sambaran Tinggi". Desember 2012. www.apakabardunia.com

2.) Hardoko, Ervan. "Di Sungai Catatumbo, 20.000 KIlat Terjadi Setiap Jam". 29 Januari 2014. www.internasional.kompas.com

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun