Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Maafkan Jika Diri Hanya Mengenal Allah SWT di Bulan Ramadhan Saja

20 April 2024   07:00 Diperbarui: 20 April 2024   08:28 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maafkan Jika Diri Hanya Mengenal Allah SWT di Bulan Ramadhan  Saja 

Mengenal Allah SWT  bukan dari istilah nama karena kalau hanya sekedar nama anak kecilpun  sangat fasih. Saat ditanya siapa yang menciptakan alam jagad raya maka spontan anak kecil pasti menjawab Allah SWT  tetapi mengenal Allah lebih terhadap implementasi ibadah amal-amal sholeh  yang diperintahkan Allah SWT dan praktek atas perintah-nya  nampak begitu semarak terlhat di bulan Ramadhan.

Maklum saja karena jika kita ibaratkan bulan suci Ramadhan itu laksana kebun yang penuh dengan aneka tanaman buah-buahan  yang sudah ranum dan siap dipanen maka orang bisa mengambilnya sebanyak yang diinginkan.

Begitulah bulan suci Ramadhan di dalamnya banyak sekali  limpahan pahala yang siap diunduh oleh siapa saja yang memiliki spirit  beribadah oleh sebab itulah moment bulan suci Ramadhan  menjadi kesempatan emas untuk mendulang pahala dengan memperbanyak ibadah.

Hanya persoalannya seringkali spirit marak ibadah hanya terlihat di awal-awal bulan Ramadhan akan tetapi  semakin lama semakin menyusut baik  kuantitas dan kualitasnya  demikian dinamika yang sering kita jumpai. Saat Ramadhan di awal bulan begitu ramai masjid menjadi penuh  namun zamak terjadi memasuki fase  separuh bulan terakhir terlihat sudah mulai redup atau lebih tragis  lagi cahayanya  sudah tidak tampak lagi banyak yang lebih memilih untuk futur karena kelelahan

Dok, Beritamerdeka.net
Dok, Beritamerdeka.net


Namun  begitu harus diakui bahwa bulan Ramadhan adalah merupakan bulan yang memiliki magnet tersendiri bagi semua umat Islam tidak terkecuali anak-anak sekalipun. Ini membuktikan betapa kedewasaan ruhani seseorang mulai terlihat meningkat melalui  tebaran aroma syurgawinya   dimana-mana, termasuk  di pojok-pojok Masjid, Musholla , dan ditempat-tempat lainnya.

Dengan sangat  mudahnya  kita mendengar lantunan ayat suci terdengar  merdu dari orang-orang yang sedang membaca Al-Qur'an, ada yang  sedang melaksanakan sholat sunnah, berzdikir, tafakkur , begitu juga dengan ceramah-ceramah menghiasi hampir setiap malam bulan Ramadhan, bahkan tidak hanya dimasjid saja kita bisa menyaksikan orang-orang dengan mudahnya mengangkat tangannya untuk  berada di posisi atas alias sebagai pemberi sedekah terhadap buruh-buruh kasar yang seringkali   penulis saksikan jika melintas persis dijembatan tol Cibubur Jakarta Timur. Tiba-tiba mobil berhenti hanya untuk sekedar berbagi dengan menyodorkan lembaran demi lembaran uang sebagai bentuk kepedulian untuk membantu terhadap sesama.

Rasanya ringan sekali untuk mengajak tangan ini dalam posisi  menjadi tangan yang the Power to give  (kekuatan untuk memberi ) dari pada tangan meminta --minta apalagi merampas, begitu mudahnya ummat Islam  mempraktekan  hadis Rasulullah SAW yang menyatakan  "Al yadul ulya khairun minal yadis suflaa." (HR. Muslim) bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah pada akhirnya tergerak untuk membantu para kaum mustada'fin (kaum tertindas)   yang memang biasa setiap bulan puasa selalu memenuhi di sepanjang jalan yang dilalui kendaraan keberadaan mereka terlihat jelas dengan mata kepala sendiri sehingga kendaraan yang lalu lalang tidak tega melihat mereka dalam kesulitan, kemurungan, dan kesedihan dalam menghadapi bulan suci Ramadhan.

Belum lagi maraknya kebaikan menjelang  buka bersama di Masjid dan Musholla  seolah olah ada  perlombaaan untuk menebar kebaikan demi kebaikan dengan memberikan sedekah dalam bentuk ta'jil terkadang berlebih membuat panitia kebingungan untuk mendistribusikan ketempat mana lagi  , begitu juga saat I'tika disepuluh terakhir bulan Ramadhan. Panitia tidak usah khawatir karena jamaah sudah menjamin untuk makan sahur bersama di Masjid begitu indahnya saat mata kita memandang aroma kebaikan amal syurgawi ada  dimana-mana  berasal dari bunga-bunga social  tangan mereka yang dengan sukarela melepas dahaga amal dengan memperbanyak jumputan amal kebaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun