Mohon tunggu...
Ilam Maolani
Ilam Maolani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Alung Rawawis (Anak Galunggung dari Rawa Sindangraja), If wealth is lost, nothing is lost; If health is lost, something is lost; If CHARACTER IS LOST, EVERYTHING IS LOST

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jijiknya Ayam Kampus dan para Pemakainya: Refleksi buat Maharani, Fatonah, dan Mba Septi

20 Mei 2013   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:19 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Betapa jijiknya perilaku Maharani yang mau saja diajak berhubungan intim sama Ahmad Fatonah. Lebih jijik lagi perilaku Ahmad Fatonah yang mengajak berhubungan intim Maharani. 'Ayam kampus' dan para pamakannya adalah manusia-manusia yang terbuai oleh godaan dan rayuan iblis laknatullah. Sungguh memilukan dan memalukan

Maharani oh Maharani, kemanakah hati nuranimu yang notabene engkau adalah seorang mahasiswi, yang kata orang mahasiswi itu merupakan agent of change. Kau relakan kehormatanmu akan direnggut oleh Ahmad Fatonah (persisnya saya gak tahu apa kehormatanmu akan atau sudah dinikmati oleh AF). Ahmad Fatonah juga kemanakah hati nuranimu, arti namamu yang mulia sungguh sangat kontras dengan perilakumu yang 'gila' dan 'hina', ya gila harta, ya gila wanita, ajakan berzina membuatmu ter'hina'. Engkau adalah pemakan 'ayam kampus' yang 'jenius, rakus, tapi akhirnya mampus.' Karena Engkau banyak 'fulus', akhirnya akhlakmu ikut tergerus dan terbawa arus.

Maharani, sebelum peringatan Tuhan menimpamu, cepatlah engkau introspeksi diri. Cepatlah bertobat, hentikan perilakumu yang buruk itu. Ingatlah akan orangtuamu yang menyekolahmu sampai perguruan tinggi, orangtua mana yang bangga punya anaknya berprofesi seperti itu. Perilakumu sudah membuat malu orangtua dan keluarga besar orangtuamu. Buktikan pada suamimu kelak bahwa kehormatanmu masih utuh, belum dijamah oleh lelaki manapun, termasuk oleh Ahmad Fatonah. Hidupmu akan mulia menjadi seorang istri dari suami baik-baik, daripada menjadi 'ayam kampus' makanan para lelaki hidung belang.

Ahmad Fatonah, perilakumu juga telah mencemarkan nama baik keluarga besarmu, bahkan sudah menyeret ke segala penjuru, termasuk menyeret mantan Ketua Umum partai yang selama ini menggelorakan hidup bersih, anti korupsi, dan selalu 'berdakwah' dimana-mana. Efek domino berikutnya secara tidak langsung engkau telah mencemarkan nama baik agamamu, yaitu Islam. Namamu yang Islami tapi perilakumu yang tidak Islami membuat agama Islam ikut tercoreng olehmu. Segeralah kau buka segala kebobrokan kolega-kolegamu dan kebobrokan dirimu di depan pengadilan. Segeralah kau meminta maaf kepada semua umat Islam. Segeralah kau bertobat. Jujurlah, jangan kau sembunyikan segala perilakumu di depan pak hakim. Sepandai-pandainya engkau menyembunyikan perilaku burukmu, akhirnya akan 'tercium' juga.

Untuk istri AF, Mbak Septi. Malang benar engkau menjadi istri Ahmad Fatonah, bertubi-tubi hidupnya selalu dibohongi. Suamimu sudah berpindah ke lain hati, bukan hanya hati satu perempuan, tapi beberapa perempuan. Suamimu adalah tipikal lelaki gombal, lelaki munafik, dihadapunmu berpenampilan baik, tapi di belakangmu lain panggang dari api. Sudah kelihatan Ahmad Fatonah 'bobroknya', eh engkau tidak mau menggugat cerai. Dimanakah hati nuranimu Mbak Septi? Cepat lepas ikatan dengannya, engkau harus tidak rela mempunyai suami yang suka selingkuh dan memakan uang haram. Sebelum ada 'bencana' yang lebih 'dahsyat', lebih baik berpisah demi kemaslahatan. Perkataanmu bahwa "yang 10 juta saja bisa diajak berhubungan intim, apalagi yang ratusan juta dan miliaran", sebenarnya membuktikan bahwa dugaanmu harus diikuti oleh cepatnya kamu untuk 'memisahkan diri' dengannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun