Kado Semangat untuk Adik Ariel, Siswa Korban Perundungan di Malang

Hai Adik Ariel. Apa yang sedang engkau rasakan sekarang? Apakah engkau masih merasa perih setelah operasi yang baru saja kau jalani?

Aku tahu. Aku tahu yang engkau rasakan sekarang. Bahkan mungkin ini jauh lebih sakit daripada apa yang aku bayangkan. Tidak mengapa. Tidak apa kau keluarkan semua rasa sakitmu sekarang Adik Ariel. Kalau itu memang akan membuatmu lebih baik.

Diantara rasa sakit yang kau rasakan sekarang, aku hanya ingin memberitahumu. Orang-orang di luar sana ingin sekali meringankan rasa sakitmu itu. Mereka ingin duka yang kau alami bisa kau bagi dengan kami yang masih peduli dengan pendidikan di negeri ini. Mereka ingin kau tak lagi terus meratapi apa yang sudah kau alami. 

Mereka ingin bangkit dengan melihatmu kembali sembuh dan ceria seperti sedia kala. Mereka ingin kau kembali bisa berdiri tegak seperti saat kau belum mengalami perundungan ini.

Aku tahu ini tidak mudah. Sangat sulit. Bahkan bisa jadi luka dalam hati yang kau alami jauh lebih menganga dibandingkan dengan luka di jari-jari dan sekujur tubuhmu. Luka yang tak akan mungkin bisa sembuh begitu saja dengan selembar kertas bertuliskan surat pernyataan bermaterai. Luka yang begitu dalam sehingga bisa saja membuat masa depanmu terasa suram. Jauh lebih suram dari apa yang dipersepsikan banyak orang.

Aku tahu masa-masa ini engkau sedang berada pada titik terendah dalam hidupmu. Titik saat seseorang benar-benar jatuh dan barangkali mempertanyakan apa hakikat hidup di dunia ini. Tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa engkau adalah remaja terkuat yang pernah aku temui. Aku baru menemukan remaja hebat yang begitu kuat menahan segala bentuk perundungan. 

Aku saja tak akan sanggup jika mendapatkan hal ini di usiamu sekarang. Mendengar ejekan dari teman-temanku saja, rasanya aku sudah hampir menangis. Tapi kau malah bisa meredam amarah itu.

Sayangnya, tentu ini tak bisa dibiarkan adikku sayang. Ini harus dilawan agar mereka tak lagi melakukan perbuatan yang demikian. Mereka harus diberi pelajaran agar tak ada lagi Ariel-Ariel baru yang menjadi korban perundungan. 

Mereka harus diberi hukuman agar banyak pihak yang menganggapnya sebagai gurauan tak lagi menjadikan ini sebagai bahan bercandaan. Sungguh, aku sangat salut saat engkau akhirnya bisa membuka suara dan mengatakan apa yang terjadi. 

Aku sangat mengapresiasi terhadapmu yang masih ingin bersekolah saat dirimu mengalami perundungan itu. Aku angkat topi saat aku tahu bahwa keluargamu dalam kondisi berkekurangan.

Keberanianmu akhirnya memantik simpati. Ya, kami akan selalu ada bersamamu dan mengawal apa yang sedang kamu hadapi. Kami akan terus menggalang dukungan agar ada lebih banyak pihak lagi yang terketuk untuk turut ambil bagian dalam membuka mata dunia bahwa kasus perundungan tidaklah dibenarkan. Apapun alasannya.

Cepat sembuh ya adik Ariel. - Malang Times

Ariel adikku sayang. Barangkali luka dalam hatimu masih akan terus membekas. Aku tidak akan memaksamu untuk segera memafkan mereka. Tidak. Aku sangat bisa merasakan bagaimana sulitnya memberi maaf. 

Tapi, aku minta dirimu untuk sedikit merenung kebahagiaan yang bisa saja engkau raih dengan apapun kondisimu sekarang. Aku memintamu membayangkan bagaimana cita-citamu selepas kau nanti lulus bersekolah. Aku ingin kau masih menyalakan api untuk mengejar impian itu.

Perlahan tapi pasti, saat kau mulai pulih dan bisa mengejar cita-citamu, kau bisa sedikit melupakan kejadian ini dan memaafkan mereka. Walau luka dalam hati tak akan bisa sembuh total, yang terpenting kau masih memiliki tekad untuk tetap menjalani harimu apapun kondisimu saat ini. Aku ingin sekali melihat Ariel seperti itu.

Oh ya, saat kau mulai sembuh nanti dan keluar dari rumah sakit, aku ingin sekali menjengukmu. Aku ingin membawa sedikit kado untukmu. Meski tidak banyak, tapi setidaknya ini menjadi hal berguna yang bisa kau gunakan dalam mengisi masa remajamu. Atau mungkin bisa kau pergunakan saat engkau dewasa nanti. 

Sambil memberi kado spesial untukmu, aku juga ingin bercerita banyak padamu bagaimana aku menghadapi perundungan saat remaja. Bagaimana aku bisa seperti sekarang yang memaafkan dan melupakan mereka yang sudah melakukan tindakan itu kepadaku. Aku ingin kita tertawa bersama sambil menghabiskan senja di Kota Malang tercinta.

Maka dari itu, cepat sembuh ya adikku sayang. Kami sangat menanti kabar baik tentang kesembuhanmu. Kami warga Malang Raya bahkan terus memantau pemberitaan yang mengabarkan kondisimu di rumah sakit sekarang. 

Sebelum kau menjalani operasi kemarin, bahkan kami semua melakukan doa bersama untuk kesembuhanmu. Jadi, kau tak usah ragu lagi, seluruh warga Malang dan Indonesia Raya ada bersamamu. Kau tak perlu takut.

Itu saja yang bisa aku tuliskan untuk engkau adikku sayang. Istirahatlah dengan nyaman dan tenangkan pikiranmu. Tetaplah berdoa pada Yang Maha Kuasa agar ada jalan yang dilapangkan. Sebagai penutup, aku persembahkan sebuah petikan lagu dari kakak-kakak JKT48. Semoga engkau bisa benar-benar bangkit dari perundungan yang kau alami.

Apakah kau melihat langit mentari senja?
Mengajak untuk menerima keadaan saat ini dan terus lanjut
Dan bila kehilangan sesuatu
Pastilah suatu saat nanti hal itu akan tercapai

Semangat adikku sayang. Akan ada hal jauh lebih indah yang mengganti apa yang hilang dari dirimu sekarang. Semoga lekas sembuh ya.