Mohon tunggu...
Ida Hutasoit
Ida Hutasoit Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Editor

Menulislah dengan hati. Menulislah karena cinta. Niscaya tulisanmu berguna.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Basmi Kebiasaan Buruk

25 Juli 2017   13:49 Diperbarui: 25 Juli 2017   15:38 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Good habits are the key to all success. Bad habits are the unlocked door to failure." -- Og Mandino

Pssttt, kebiasaan buruk apa yang menempel pada diri Anda? Faktanya setiap orang pasti punya kebiasaan buruk. Ada kebiasaan buruk yang berhubungan dengan sifat, seperti gampang marah, gampang tersinggung, pemalas, iri hati, egois, suka mengeluh, dll. 

Ada juga kebiasaan buruk yang berhubungan dengan kegiatan, semisal merokok, mabuk-mabukan, berjudi, pornografi, suka begadang, suka gosip, suka bicara kotor, boros, pola makan yang tidak sehat, suka menunda pekerjaan, and so on.

Beberapa orang punya kebiasaan buruk lebih sedikit, sementara beberapa orang lainnya punya lebih banyak dari yang lain. Tapi intinya, kita semua punya kebiasaan buruk yang sebetulnya kepingin kita ubah.  Dan kabar baiknya, setiap kita sesungguhnya punya kemampuan untuk berubah! Tapiiiiii, kenapa sepertinya sulit menghilangkan kebiasaan buruk? Ini menjadi pertanyaan sejuta umat, mungkin termasuk kita.

Dari survei yang berhasil saya kumpulkan di lapangan, ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Pertama, lantaran kebiasaan buruk tertanam sudah lama di dalam diri kita sehingga untuk mengubah dan melatih hidup kita kembali butuh waktu. Kedua, ada tarik menarik yang terjadi antara kebiasaan buruk dan kebiasaan baik. Ketiga, natur dosa manusia sehingga manusia cenderung memuaskan keinginan daging atau hawa nafsu yang bersumber dari dosa. Tapi sekali lagi, sulit bukan berarti tidak bisa atau tidak mungkin. Seperti kalimat bijak bilang, selagi ada kemauan pasti ada jalan!

Ada tingkatan kebiasaan buruk, mulai dari yang menyebalkan sampai yang mematikan. Kebiasaan-kebiasaan itu bisa bikin kita frustasi dan patah semangat. Tetapi jangan khawatir, ada beberapa prinsip yang bisa menolong kita mengatasi kebiasaan-kebiasaan buruk itu! Berikut tips yang pernah saya praktikkan!

Carilah pertolongan Tuhan. Memang perubahan itu sulit, dan ada beberapa perubahan penting yang hanya bisa dilakukan oleh pertolongan Tuhan. Tuhan tahu pergumulan yang kita hadapi dan Ia mendorong kita untuk datang padaNya agar mendapat pertolongan ekstra yang kita butuhkan. Tuhan tidak mengerjakan semua untuk kita, tetapi Dia menawarkan bantuan agar  kita lebih efektif.

Sadari, kita harus berubah dan inginkanlah itu!Buatlah daftarnya. Mulailah dengan keinginan yang kuat. Pikirkan kebaikan apa yang akan kita peroleh dari menghentikan kebiasaan buruk itu. Contoh, jika kita ingin menurunkan berat badan akibat doyan makan, bayangkan diri kita dengan tampilan ramping dan terlihat bagus dengan celana jins. Atau jika kita ingin berhenti begadang, bayangkan wajah kita yang fresh tanpa 'mata panda' atau kantung mata akibat kurang tidur. Keep this in mind, kita tidak akan berubah sampai kita berkomitmen untuk berubah!

 Bertindaklah! Ini adalah pilihan. Katakan pada diri kita setiap hari, "Aku memilih untuk melakukan..." Sebuah teori katakan, "Anda harus melakukan tindakan besar-  Anda harus melepas semua atau tidak sama sekali." Poinnya, lakukanlah semua usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 

Jangan setengah hati atau setangah jalan! Mengalahkan kebiasaan buruk juga berarti mengubah gaya hidup. Sebagai contoh, orang yang ingin berhenti merokok, harus membuang semua rokoknya dan tidak membeli lagi! Orang yang ingin mengurangi berat badan, jangan lagi rajin ngemil atau menyimpan makanan dalam jumlah banyak di dalam kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun