Mohon tunggu...
Icha Nors
Icha Nors Mohon Tunggu... Guru - ibu rumah tangga, pendidik

Berhenti melihat jam/waktu dan mulai melihat dengan mata\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Blenyik, lauk khas Jepara, Sedap dan Kaya Protein

31 Oktober 2015   23:39 Diperbarui: 1 November 2015   10:20 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Blenyi kukus sedapnya mantap"]
[/caption]

Iseng aku mengunggah foto salah satu ragam lauk sarapan pagi keluargaku di fb yang ternyata membikin penasaran teman-teman. Tak kusangka lauk sederhana, merakyat dan sangat ndeso ini mendapat perhatian yang cukup banyak. Bisa jadi disebabkan karena tampilannya yang menggoda,  mengundang lidah untuk menari-nari, sedaaap....Kemungkinan juga karena di daerah lain (di luar Jepara dan Demak) tidak dikenal istilah blenyik ini.

Blenyik Itu Makhluk Apa?

Bila musim angin barat berlalu biasanya masyarakat nelayan di Jepara panen ikan teri. Hasil tangkapan  yang cukup melimpah lantas mereka olah menjadi blenyik agar  tahan lama dan sebagai simpanan persediaan lauk di musim hujan atau dijual sebagai sumber penghasilan tambahan.

[caption caption="Sekumpulan teri yang digarami, dikepal-kepal kecil, dikeringkan"]

[/caption]

Blenyik atau tempong yaitu  sekumpulan ikan teri mentah yang digarami dan dibentuk menjadi kepalan kecil-kecil lalu dikeringkan. Bentuknya seperti jumputan/rengginang ketan.

Desa penghasil blenyik terbesar adalah Karangaji, Panggung, Kedung Malang, Tedunan Lor dan Surodadi.

Setelah dikeringkan di bawah terik matahari, blenyik  lalu di kemas dalam kantong plastik yang berisi 100 buah kepal. Satu plastik dijual dengan harga Rp. 20.000_ sampai Rp. 25.000,-  tergantung kualitas teri dan kesempurnaan pengeringan. Semakin sedikit kadar air dalam blenyik maka semakin bagus mutunya. Kualitas teri yang baik atau segar dan pengeringan yang sempurna menghasilkan tampilan yang menarik, kekuning-kuningan. Sebaliknya jika kualitas teri jelek, pengeringan kurang sempurna akan membusuk, kehitam-hitaman dan tentu saja mempengaruhi rasa. Saat terik, pengeringan blenyik butuh tiga hari, namun jika diselingi hujan, bisa sepekan. 

Digoreng Atau Dikukus Sama Sedapnya

Blenyik sangat gurih bila digoreng bersama irisan bawang merah, bawang putih, cabe,  dan sedikit penyedap dengan cara dihancurkan atau diurai dari kepalannya. Masyarakat Jepara lazim membekali putera puterinya yang sedang belajar di luar kota/daerah dengan blenyik goreng sebagai cadangan lauk di kos-kosan.

Tak kalah sedapnya blenyik yang dikukus dan dibumbuhi irisan cabe hijau, bawang merah, bawang putih, irisan tomat, sedikit gula, penyedap bila suka dan disiram dengan minyak sayur. Apalagi bila ditaruh dalam wadah berupa tekor daun pisang, wuih......sedapnya. Bisa-bisa nasi sebakul habis tak terasa.

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun