Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menggaungkan Bahasa Indonesia di Ceko

30 Agustus 2019   21:28 Diperbarui: 30 Agustus 2019   21:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Duta Besar RI untuk Ceko bersama Pemenang Lomba Pidato Bahasa Indonesia 

Tanah air, ku tidak kulupakan

Kan terkenang, selama hidupku

Biarpun saya, pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu

Tanahku yang kucintai, engkau kuhargai

 Lagu Tanah Air ciptaan Ibu Sud dilantunkan dengan indah oleh seorang anak yang berayahkan Indonesia dan beribukan Ceko. Lagu tersebut dilantukan sebagai penutup dalam lomba pidato bahasa Indonesia yang diikuti sang ibu sebagai salah satu peserta. Lomba pidato Bahasa Indonesia? Pesertanya WNA? Betul.

Salah satu kegiatan yang dilakukan KBRI Praha guna memperingati HUT ke-74 RI adalah lomba pidato bahasa Indonesia bagi WNA (penutur asing) yang berada di Ceko. Tentunya salah satu syarat utama peserta sudah menguasai bahasa Indonesia. Dan peserta yang terdaftar adalah mereka yang pernah menjadi penerima beasiswa Darmasiswa.

Tiap tahun Pemerintah Indonesia memberikan program beasiswa Darmasiswa kepada mahasiswa dari negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik guna memperkuat hubungan antar negara terutama di bidang kebudayaan melalui pembelajaran bahasa Indonesia, seni dan budaya.

(Dok. KBRI Praha)

Ketika melihat penampilan para peserta dalam berpidato, bangga rasanya bahasa Indonesia disampaikan dengan baik. Dan hal tersebut merupakan upaya yang ingin dicapai oleh KBRI Praha melalui diplomasi budaya dan bahasa guna lebih menggaungkan bahasa Indonesia di Republik Ceko.

Dalam Kongres Bahasa Indonesia (KBI) yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bulan Oktober 2018 lalu, salah satu rekomendasi yang dihasilkan terkait penginternasionalan Bahasa Indonesia. Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan sinergi untuk mengembangkan diplomasi kebahasaan guna mencapai target bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional di tahun 2045.

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil, mengingat bahasa Indonesia telah dipelajari di lebih dari 45 negara di dunia baik itu di perguruan tinggi asing, pusat kebudayaan, KBRI dan berbagai lembaga kursus. Di Vietnam bahkan bahasa Indonesia telah diakui secara resmi oleh pemerintah Vietnam sebagai bahasa asing kedua selain bahasa Inggris, Perancis dan Jepang.

Di Ceko, bahasa Indonesia sudah cukup lama diperkenalkan khususnya kepada mahasiswa. Adalah Prof. Zorica Dubovska, seorang Indonesianis di Ceko yang tanpa kenal lelah terus menggaungkan dan memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Ceko. Beliau memprakarsai berdirinya Indonesian Studies di Charles University, dan mengajar bahasa Indonesia kepada para mahasiswa.

Walaupun program Indonesian Studies di Charles University sempat mengalami pasang surut, namun hingga saat ini Prof. Dubovska tidak pernah berhenti menggaungkan budaya dan bahasa Indonesia, termasuk menerjemahkan beberapa buku cerita anak khas Indonesia ke dalam bahasa Ceko.

Selain itu, pada tahun 2015 program studi Indonesian Studies mulai didirikan di Palacky University. Program ini didirikan atas usulan para alumni penerima beasiswa Darmasiswa yang masih memiliki keinginan untuk terus mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.

Berada di bawah Department of Asian Studies, Palacky University menawarkan program Sarjana dengan jurusan Indonesian Studies for Tourism dan program Master dengan spesialisasi pada budaya dan bahasa Indonesia. Mulai menerima angkatan pertama di tahun 2016, hingga saat ini Indonesian Studies di Palacky University tidak pernah sepi peminat.  

Bahasa adalah pintu gerbang dalam membangun hubungan antar negara. Oleh karenanya ada beberapa poin yang bisa diambil manfaatnya dari diplomasi bahasa, antara lain:

Pertama, membangun citra positif Indonesia. Kemajuan teknologi telah membuat dunia tanpa batas. Apa yang terjadi di belahan bumi bagian utara dapat diketahui saat itu juga di belahan bumi bagian selatan.

Pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga saat ini sudah "melek media sosial", dan mengoptimalkan fungsi media sosial untuk menyebarluaskan rencana dan program kerja pemerintah kepada masyarakat.

Dalam konteks membangun dan memperkuat hubungan antar negara, tentu melalui jalur G to G terdapat proses dan mekanisme yang harus dilalui. Guna mempercepat proses penyebaran informasi tersebut, para penutur asing bisa dijadikan perpanjangan tangan pemerintah Indonesia, terutama KBRI, dalam menyebarluaskan informasi mengenai Indonesia kepada publik di negaranya.

Dalam konteks marketing dan komunikasi, para penutur asing yang mungkin memiliki jaringan tertentu di negaranya bisa menjadi KOL (key opinion leader) yang selain menyebarluaskan informasi tentang Indonesia, juga bisa mempengaruhi persepsi publik di negaranya tentang Indonesia. Sebagai contoh apa yang sudah dilakukan Prof. Dubovska, yang tanpa henti terus memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia.

Kedua, lebih "menggaungkan" bahasa Indonesia. Untuk bisa diterima menjadi bahasa internasional, salah satu sayaratnya adalah bahasa tersebut harus banyak digunakan di banyak negara.

Dengan adanya berbagai kegiatan yang dilakukan KBRI di berbagai negara dalam mempromosikan budaya Indonesia, diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan minat masyarakat dunia akan budaya Indonesia, yang pada akhirnya akan membawa mereka tertarik mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia. Dan, tentunya keberadaan para penutur asing dapat membantu untuk lebih menggaungkan bahasa Indonesia di negaranya.

Ketiga, diplomasi bahasa menjadi pengingat bagi Diaspora Indonesia dimanapun berada, untuk tetap bangga dan mencintai bahasa Indonesia. Sehingga dengan sendirinya Diaspora Indonesia di belahan dunia manapun akan menjadi duta bangsa yang memperkenalkan bahasa Indonesia kepada masyarakat di negara mereka berada.

Apabila warga negara asing seperti Prof. Dubosvka tanpa lelah menggaungkan bahasa dan budaya Indonesia, sudah selayaknya para Diaspora Indonesia memiliki semangat berlipat untuk terus menggaungkan bahasa dan budaya Indonesia.

Kegiatan lomba pidato bahasa Indonesia yang diadakan KBRI Praha bisa menjadi refleksi bagi kita bagaimana para peserta berusaha semaksimal mungkin menyampaikan pesan pidatonya dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lomba tersebut memang ditujukan untuk para penutur asing guna lebih mengasah kemampuan mereka berbahasa Indonesia.

Namun, secara tidak langsung lomba tersebut menjadi cermin bagi kita -- penutur asli -- untuk mengetahui sejauhmana kita bangga berbahasa Indonesia. Dari berbagai sumber dan literatur disebutkan bahwa salah satu indikator perilaku bangga berbahasa Indonesia dapat dilihat dari bagaimana seseorang bertutur memilih kosakatanya, menggunakan ragam bahasa, dan tentunya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Upaya untuk menggaungkan bahasa Indonesia dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional akan sia-sia apabila kita sebagai penutur asli tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Lagu Tanah Air yang dilantunkan sepertinya tepat untuk memberi makna pada lomba pidato bahasa Indonesia KBRI Praha. Sejauh kaki melangkah ke belahan dunia manapun, tetap Indonesia tanah air yang kita cintai dan banggakan.

Mari kita gaungkan bahasa Indonesia!

Mari kita bangga berbahasa Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun