Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia di Festival of Cultures and Cooperations

24 April 2017   21:10 Diperbarui: 25 April 2017   07:00 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 3 April 2017, University of Oulu mengadakan perhelatan yang diberi judul FESTIVAL OF CULTURES AND COOPERATION. Diadakan dalam rangkaian kegitan promosi kerja sama penelitian dengan salah satu universitas dari Jepang, ajang unjuk budaya ini diselenggarakan di sebuah tempat bergengsi yang diberi nama TellUs. Tempat ini sejatinya adalah salah satu perpustakaan di universitas yang terletak di kota Oulu ini. Sekitar 2 tahun yang lalu kampus menggabungkan 2 perpustakaan menjadi satu sehingga menyisakan ruang terbuka yang dirancang untuk berbagai kegiatan.

Tercatat ada sekitar 20 negara yang berparitisipasi membuat stan pameran budaya dan informasi. Indonesia adalah salah satu di antaranya. Tampil dengan hiasan yang serba meriah dominasi warna kebanggaan bersama, MERAH PUTIH, Indonesia memasang peta besar Indonesia untuk bisa disaksikan oleh pengunjung dalam ajang sehari yang dibuka jam 12.00 dan ditutup jam 16.00 ini. Peta ini dipandang penting karena banyak orang asing bertanya, "Indonesia itu sebelah mananya Bali????" Bahkan ada juga yang baru menyadari betapa besarnya negara kepulauan ini. Salah seorang pengunjung dari Jepang bahkan tidak menyangka kalau lebar wilayah Indonesia itu sama dengan USA.

Baju batik yang menjadi baju nasional dengan berbagai macam corak juga ditampilkan. Ikut meramaikan suasan stan dipasang berbagai foto dari sudut Indonesia, menampilkan panorama yang menakjubkan negeri zambrud khatulistiwa ini. Kain tenun dari daerah NTT juga ikut meramaikan suasana meja pameran Indonesia. Beberapa fakta menarik seperti data demografi dan ekonomi juga ditampilkan sebagai pelengkap.

Seorang teman merancang permainan MIX AND MATCH yang menampilkan kartu bergambar makanan, baju, rumah adat, dkk untuk dipasang di peta yang telah disediakan. Para pengunjung bisa melihat di peta yang lebih besar jika ingin 'menyontek' lokasi gambar yang dipegangnya.

Selain stan pameran, partisipasi juga bisa dilakukan dalam bentuk penampilan (musik dan lagu), demo kebudayaan (misalnya origami, bermain gitar ala Spanyol, makanan khas dari berbagai negara, dll), pameran foto. 

Indonesia memilih untuk menampilkan musik tradisional yang awalnya akan ditampilkan di ruangan khusus tetapi karena kebutuhan sound system, maka penampilan dipindahkan ke area presentasi seminar kecil yang justru merupakan acara utama, yaitu promosi penelitian dengan Jepang dan beberapa kegiatan internasional. Indonesia membawa alat musik Sasando dan Angklung. Sasando memainkan lagu Amazing Grace (sebuah lagu yang cukup dikenal di Oulu), Tanah Airku Tidak Kulupakan (karya Ibu Soed), dan Rayuan Pulau Kepala (Ismail Marzuki). Lagu kedua merupakan lagu wajib yang harus diketahui oleh semua orang Indonesia di perantauan.

Copyright by International Avenue, University of Oulu
Copyright by International Avenue, University of Oulu
3 orang memainkan lagu Twinkle Twinkle Little Star dan sebuah lagu anak-anak yang sangat terkenal di Finlandia, yaitu Hämä-hämähäkki. Di akhir penampilan, pengunjung juga diajak untuk bermain bersama. Mereka belum pernah memainkan angklung dan hanya dipandu dengan selembar kertas yang ditunjuk oleh saya tunjuk untuk dimainkan nadanya. Hasilnya? Luar biasa! Mereka bisa memainkannya. Ini memberikan semangat untuk memainkan lagu yang lebih kompleks. Sayangnya, kami tidak mempersiapkan lagu yang lebih kompleks. Ini sebuah pelajaran bagi kami untuk acara selanjutnya.

by Zanetta Angela
by Zanetta Angela
By Busines Kitchen Oulu
By Busines Kitchen Oulu
Di stan pameran juga diampilkan permainan congklak. Sebuah permainan tradisional yang juga digunakan untuk mengajar matematika di beberapa daerah. Congklak yang dibawa memang tidak besar, hanya 5 mangkok. Sempat terpikir untuk membuat congklak yang agak besar sehingga lebih menarik untuk dimainkan....

dakon-jpg-58fe04cb9fafbdcf2ab391ee.jpg
dakon-jpg-58fe04cb9fafbdcf2ab391ee.jpg
Jumlah orang Indonesia di Oulu tidak banyak, sekitar 15 orang. Kebanyakan adalah orang Indonesia yang menikah dengan orang Finlandia. Sisanya adalah mahasiswa program master dan doktor serta keluarga yang menyertainya. Dengan sumber daya yang terbatas, memang tidak banyak yang bisa ditampilkan. Namun, setidaknya eksistensi Indonesia di perhelatan ini tampak dengan jelas. Selain itu, jelas tidak mungkin menampilkan semuanya karena area yang disediakan sangat terbatas.

Semoga di lain kesempatan Indonesia bisa menampilkan yang berbeda lagi untuk menambah kazanah pengetahuan orang asing terhadap budaya Indonesia yang sangat beraneka ragam.

Salam Kompasiana dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Oulu, Finlandia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun