Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanda untuk Segera Menyudahi Pembicaraan

5 Juli 2017   13:29 Diperbarui: 5 Juli 2017   13:56 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok:pad2.whstatic.com

Ketika melakukan percakapan dengan seseorang, tentunya ada rambu-rambu yang mesti diperhatikan diantaranya bagaimana cara membuka pembicaraan, menghargai lawan bicara, mengatur pembicaraan agar terarah dan tak membosankan dan yang  tak kalah pentingnya adalah bagaimana menyudahi pembicaraan dengan elok nan elegan.

Ada kalanya, ada yang ingin menyudahi pembicaraannya namun tak enak hati untuk mengatakannya. Adapun latar belakangnya dikarenakan ada urusan keluarga atau urusan pekerjaan yang mesti dilaksanakan. Saya kebetulan sering mengamati kode-kode dari dari orang gelisah yang ingin pamit dari percakapan tersebut diantaranya sebagai berikut

  • Lawan bicara sering  kali melihat  jam tangannya. Dia merasa gelisah  akan telat bertemu dengan seseorang
  • Sering kali merogoh gawainya  entah menelpon, sms atau chatting. Dia ingin melakukan konfirmasi terkait kedatangannya dan  menanyakan posisi orang yang ingin dia temui.
  • Tak menatap lawan bicara. Karena  mulai panik, dia tak konsentrasi  lagi melakukan percakapan. Jiwanya ada di ruangan tapi raganya ada di tempat lain.
  • Percakapan sudah tak nyambung. Apa yang ditanyakan, dan apa jawabannya sudah tak sinkron.

Jika saya  melihat tanda-tanda seperti ini, saya sering menanyakan apakah dia punya janjian dengan orang lain. Dan hampir apa yang saya perkirakan benar adanya. Bukan maksud saya sudah tak ingin berdiskusi dengannya tapi hal ini saya lakukan  agar sama-sama enak dan tidak ada yang dirugikan.  Salam komunikasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun