Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Corona, Oh Corona

31 Januari 2020   02:31 Diperbarui: 11 Juni 2020   13:55 48233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: ANTARA FOTO

Berita tentang virus Corona sudah sampai ke kampung Sari Asih. Memang virus ini menjangkiti negara Cina. Walau di sana sudah diantisipasi warganya , tentu penyebarannya tak bisa dielakan karena mobilitas manusia yang begitu cepat di area modern ini. Dan banyak berita yang simpang siur tentang virus ini membuat banyak masarakat bingung . Karena entah berita mana yang benar dan mana yang salah. Semua jadi satu .

Entah mengapa di saat penyakit ini menyebar berita bohong banyak beredar di negeri ini. Ini yang membuat suasana kampung Sari Asih mencekam. Sedikit orang batuk, langsung mereka disiolasi , tak boleh keluar dan makanpun harus di kamar saja.  Pokoknya masarakat sana sudah dilanda ketakutan .

Ketakutan itu membuat mencekam suasana desa. Semua orang saling mencurigai satu sama lain, kalau ada yang batuk atau sesak nafas. Aktivitas mereka sehari-hari selalu menggunakan masker. Bahkan mencangkul di sawah mereka tertib menggunakan masker. Agar tubuh mereka sehat , mereka harus mengeluarkan kocek sedikit besar untuk membeli buah-buahan. Katanya buah-buahan ini banyak vitamin yang bisa jaga kesehatan.

            "Kapan sih penyakit ini hilang. Lama sekali. Tahu gak uangku lama-lama habis buat beli buah-buahan,"tukas pak Soleh.

            "Iya, semua takut kena corona yang mematikan itu."

            "Tapi apa benar mematikan?"

            "Lah , katanya berita sih begitu. Baca saja di media online."

            "Aduh, kalau begini terus hidup kita bagaiamana ya?" Begitulah semua warga merasa kebingunan dengan virus Corona ini. Mereka takut dengan apa yang diberitakan di media online.

Beberapa orang yang terkena batuk sudah diisolasi. Bberapa sembuh tapi yang batuk semakin banyak. Ini meresahkan warga. Semua yang terkena batuk terus disekap di kamar dan tak boleh keluar . Tiba-tiba saja hampir di setiap rumah ada saja yang batuk.  Dan semakin paniklah warga.

            "Ini sudah wabah loh."

            "Ini azab . artinya kampung ini penuh dengan orang-orang berdosa dan pantas diazab."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun