Mohon tunggu...
Money

Bonus Demografi Indonesia, Menguntungkan Negara atau Tidak?

24 Mei 2017   02:15 Diperbarui: 24 Mei 2017   03:35 7827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           Penduduk adalah objek dan subyek pembangunan. Sebagai objek, penduduk adalah sasaran pembangunan. Sebagai subyek, penduduk adalah pelaku pembangunan. Peranan penduduk sebagai subyek menentukan arah dan keberhasilan pembangunan. Potensi dan tantangan pembangunan ditentukan oleh keadaan riil kependudukan dan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara.

            Hasil kajian demografi dan perhitungan proyeksi penduduk memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020-2030 mendatang. Bonus demografi ditandai dengan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja. Namun apa yang dimaksud bonus demografi tersebut. Apakah hal itu akan menguntungkan negara atau tidak.

            Bonus demografi merupakan suatu kondisi saat jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja (usia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun). Tahun 2020-2030, Indonesia akan memasuki bonus demografi. Pada rentan waktu tersebut, diperkirakan penduduk usia produktif Indonesia akan mencapai 70%. Bonus demografi dapat menjadi keuntungan bagi negara, dengan demikian pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi SDM nya melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, dan penyediaan lapangan kerja. Dengan demikian, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 80 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan nasional.

          Dengan banyaknya usia produktif tersebut, jika pemerintah tidak memanfaatkan SDM nya dengan baik akan terdapat banyak masalah yang menjadi beban negara seperti pengangguran dan pesebaran penduduk yang tidak merata. Dapat di ketahui bahwa terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

            Seharusnya pemerintah dapat meratakan pesebaran pembangunan di indonesia, apakah indonesia ini hanya pulau jawa saja. Di mana pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Papua dan pulau lainya. Kualitas sumber daya manusia setidaknya bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh United Nation Development Program (UNDP), skor IPM Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun 2000 hingga 2011. Tapi skor IPM Indonesia ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.

h-592488fc529373e731e73d80.jpg
h-592488fc529373e731e73d80.jpg
                                                                                                                         Tabel Indeks Pembangunan Manusia

Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan sendirinya, tetapi untuk menjadi sebuah keuntungan, perlu dipersiapkan dan selanjutnya dimanfaatkan. Masalah yang paling nyata adalah ketersedian lapangan pekerjaan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah negara kita mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk menampung 70% atau sekitar 180 Juta penduduk usia kerja di tahun 2020-2030. Semua hal tersebut bisa teratasi jika pemerintah dapat menggunakan Bonus Demogafi ini dengan baik dan sudah mulai terencana dari sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun