Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kecerobohan atau Keganjilan yang Membungkus Malam Garuda Muda?

16 April 2024   02:18 Diperbarui: 16 April 2024   18:01 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Witan Sulaeman mencoba merekrut bola dari kaki Abdullah Al-Yazidi di laga Qatar U-23 vs Indonesia U-23, Senin (16/4/2024) (c) Dok. PSSI

Menit 42', gol yang ditunggu tim tuan rumah tiba. Melalui umpan liar depan gawang, salah satu pemain Qatar hampir menguasai bola, dihentikan langsung oleh Rizky Ridho menggunakan tangan, tak bisa dipungkiri kurang bersih, terlihat cukup keras untuk membuat Mahdi Salem terjatuh dalam kotak terlarang.

Lebih jauh lagi, keras atau tidak pelanggaran memang tergantung sudut pandang, tetapi sebagai pemain depan bukan kah sebuah kewajaran untuk Mehdi Salem mencari-cari pelanggaran di sana. Mestinya, Rizky Ridho sudah cukup berpengalaman untuk mengatasi ini semua, apalagi dia sudah bermain dengan tim utama.

Dari siaran ulang, harus dikatakan lebih ada kesengajaan di sana dibandingkan tidak, sesimpel Rizky Ridho ini sudah mengambil pandang dengan pemain lawan sebelum kejadian, dia tahu benar pemain ini tengah berada di mana. Namun, bek Persija ini tetap memilih untuk menggunakan tangan, yang mana tidak menunjukkan kecerdasan ada di sana.

Memang kita tak bisa mengetahui intensi, justru di sana masalah terjadi. 

Boleh jadi Rizky Ridho memang tak sengaja menghajar Mehdi Salem di kotak terlarang, tetapi karena intensi tidak bisa diketahui, juga keterbatasan VAR yang tak bisa merekam suara hati, keputusan wasit di sini masih bisa dipahami.

Khalid Ali Sabah sebagai eksekutor, nomor 10 Qatar u-23 mengeksekusi penalti terlihat sangat tenang mengincar tengah gawang, Ernando Ari terkecoh, bola masuk ke dalam gawang dengan mudah [1-0]. 

Berangkat dengan ketertinggalan garuda muda kembali harus mendapatkan cobaan, Ivan Jenner dihukum kartu kuning setelah pelanggaran atas Saifeldeen Hassan. Ini merupakan kartu kuning kedua Ivan, salah satu pemain terpenting harus meninggalkan lapangan.

Di sini letak keganjilan, sulit dipahami bagaimana wasit menghancurkan pertandingan dengan kartu kuning kedua, Ivan bahkan tak terlihat menunjukkan keinginan melanggar di sana, terlebih memang tak kena.

Beberapa menit setelah ini, tim tuan rumah menggandakan keunggulan. Melalui tendangan bebas oleh Ahmed Al Rawi, tendangan luar biasa dilihat dari jarak cukup jauh, mengincar pas tiang dalam, lalu meluncur mulus ke dalam gawang [2-0].

Di sini letak kecerobohan, sulit dipahami bagaimana bisa garuda muda membiarkan pagar betis cuma diisi oleh dua pemain di sana. Lebih parah lagi, bagaimana bisa kiper berdiri di belakang pagar betis, berdiri di tengah dan masih tak bisa menjangkau bola yang tak terlalu keras.

Normalnya, pagar betis minimal diisi tiga pemain dengan jarak seperti ini, dengan tujuan menutup sempurna tiang jauh. Sedangkan, kiper di sisi berlawanan menutup ruang dari tiang dekat di sana. Namun, semua ini tidak terjadi malam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun