Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Anak-anak Malas Minum Air Putih?

16 Oktober 2019   15:18 Diperbarui: 16 Oktober 2019   19:31 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak perlu diajak dan dibiasakan untuk suka minum air putih. Sebab, asupan air putih yang cukup, bagus untuk mereka (Foto: www.motherandbaby.co.id)

Memutuskan mundur dari kerja kantoran demi menjadi "tukang nulis" freelance, membuat saya bisa merasakan beberapa "kemewahan". Salah satu bentuk "kemewahan" yang tidak bisa saya rasakan bila bekerja kantoran adalah waktu luang untuk menjemput anak pulang sekolah.

Kini, karena "jam kerja" lebih fleksibel bahkan tidak perlu absen di kantor, saya bisa mengatur waktu sendiri. Kapan bekerja di rumah dan kapan bekerja di luar rumah. Termasuk menjemput si sulung pulang sekolah ketika sore. Di sekolahnya, bocah kelas 3 SD ini memang sudah melakoni jadwal sekolah seharian (full day school).

Nah, ketika menjemput dia, selain mengobrol perihal aktivitasnya di sekolah di hari itu, saya membiasakan mengecek botol air minumnya. Saya ingin tahu, berapa banyak air yang ia minum dari botol minuman yang dibawa dari rumah sedari pagi. Dengan dibawakan bekal makan siang, seharusnya ia minum air dalam jumlah cukup.

Kenapa saya membiasakan mengecek botol air minumnya?

Sebab, ketika menjemput dia, sebelum sampai di tempat parkir, saya cukup sering melihat pemandangan teman-teman sekolahnya yang pulang dengan menenteng tempat makan dan juga botol air.

Tempat makannya mungkin kosong alias isinya sudah dimakan. Tapi, pandangan saya tertuju pada botol airnya yang terlihat jelas. Ada yang airnya diminum hanya separoh. Malah ada yang masih nyaris penuh.

Dari situ, saya berkesimpulan. Bahwa, ada banyak anak-anak sekolah (di sekolah anak saya dan mungkin juga di sekolah lainnya) yang juga tidak banyak meminum air putih selama hampir seharian di sekolah.

Bahkan, menurut Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Diana Sunardi di acara hydration talk pada akhir September lalu, sebanyak 70-80 persen penduduk Indonesia sudah cukup minum. Namun, satu (1) dari empat (4) orang Indonesia belum cukup minum. Artinya, masih ada 25 persen orang Indonesia yang belum cukup meminum air.

"Sedangkan untuk anak-anak, satu dari lima anak-anak dan remaja di Indonesia, belum cukup minum," ujar Diana Sunardi.

Pernyataan itulah yang lantas membuat saya berpikir dalam. Saya teringat anak-anak. Lantas, sampai pada pertanyaan, "Apakah dua anak saya, termasuk dalam satu dari lima anak (20 persen) yang belum cukup minum tersebut".

Bahaya bila anak kurang minum air putih
Padahal, minum air putih yang cukup, sangat bermanfaat bagi anak-anak. Utamanya dalam mendukung kinerja berbagai sistem dan organ dalam tubuh mereka. Termasuk dalam menjaga konsentrasi anak.

Sebaliknya, bila kurang minum air putih, akan bisa berdampak kurang bagus bagi anak-anak. Inilah yang harus disadari para orangtua agar mengajak anak-anaknya untuk lebih senang minum air putih.

Dikutip dari parenting.co.id, sebuah penelitian di Amerika Serikat telah membuktikan bahwa kurang asupan air atau dehidrasi, dapat berdampak buruk terhadap kecerdasan dan pendidikan anak. Hal itu karena terhambatnya aliran darah ke otak, yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan daya konsentrasi.

"Kekurangan air satu persen dari berat badan saja ternyata sudah mengganggu kerja otak dan kemampuan berpikir. Bayangkan jika kekurangannya lebih daripada itu. Bisa-bisa mengakibatkan penurunan konsentrasi dan daya ingat sesaat," tulis laman parenting Indonesia.

Karenanya, agar bahaya dehidrasi itu tidak terjadi pada anak-anak, penting bagi orangtua untuk mengenalkan pentingnya minum air putih kepada mereka. Upaya paling nyata bisa berwujud membiasakan mereka untuk menjaga asupan air putih anak agar tidak kurang dari 8 gelas sehari.

Penyebab anak-anak kurang minum air putih
Sebenarnya, mengapa ada banyak anak-anak yang kurang asupan minum air putih ? Salah satu alasan paling masuk akal karena mereka "terlalu sibuk". Utamanya ketika berada di sekolah.

Mereka sibuk tidak hanya ketika belajar di kelas maupun di luar kelas. Tapi juga sibuk saat bermain dengan kawan-kawannya. Termasuk juga sibuk membaca buku di perpustakaan ataupun "bermain" komputer ketika jam istirahat. Nah, ragam kesibukan itu yang acapkali membuat mereka malas ataupun lupa minum air putih yang sudah dibawa dari rumah.

Selain itu, penyebab lainnya yang membuat anak-anak lupa ataupun malas minum air putih adalah karena di sekolah mereka menemukan "godaan lain". Godaan yang membuat mereka lupa pada air minum yang mereka bawa dari rumah.

Sedari pagi hingga sore berada di sekolah dengan beragam aktivitas, tentu saja mereka merasakan haus. Namun, untuk memenuhi rasa haus, mereka lebih suka untuk membeli minuman manis yang di jual di kantin sekolah. 

Apalagi, ada bermacam-macam minuman manis yang bisa mereka nikmati. Mulai dari es teh, es susu, es krim, es kepal cokelat, maupun jus buah yang tentu saja ditambahi gula dan susu kental manis. Karena rasa haus sudah terpenuhi dengan minuman manis tersebut, maka air putih pun terlupakan.

Tentu saja, meminum minuman manis tidak dilarang. Selama porsinya tidak terlalu banyak, tidak masalah. Justru, orangtua jangan terlalu drastis dalam melarang anak minum minuman manis. Sebab, bila dilarang, mereka justru malah akan memaksa minum minuman manis. Perlahan saja. Tapi pasti. Dengan begitu anak akan minum air putih tanpa paksaan.

Lalu, mengapa anak-anak lebih suka meminum minuman manis ketimbang air putih?

Sangat mungkin karena anak-anak itu belum memiliki wawasan perihal manfaat penting minum air putih bagi mereka. Mereka belum pernah diberitahu baik di sekolah, terlebih di rumah perihal pentingnya air putih bagi tubuh. Mungkin, yang mereka tahu hanya sebatas, air putih untuk menghilangkan haus. Itu saja.

Bila fungsinya hanya untuk menghilangkan dahaga, tentunya bisa diganti dengan berbagai jenis minuman manis. Apalagi dengan cuaca panas seperti sekarang. Bila minum air putih, dirasa belum cukup untuk mengatasi gerah. Maka, minuman mengandung es dan manis itu yang jadi pilihan.

Karenanya, penting untuk menginformasikan kepada mereka. Bahwa, air putih selain untuk mengatasi haus, juga memiliki fungsi untuk melancarkan pencernaan. Karenanya, penting agar anak dibiasakan untuk meminum air putih dibandingkan minuman perasa lainnya. Tak hanya itu, fungsi lain air putih juga bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Membiasakan anak-anak senang minum air putih
Tetapi memang, tidak mudah untuk membiasakan anak-anak senang mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup. Kita sebagai orangtua harus punya "jurus jitu" agar anak-anak suka minum air putih. Suka seperti halnya mereka senang melihat dan memainkan fitur mainan di gawai. Saya pun punya 'jurus' yang saya terapkan sejak mereka sebelum bersekolah.

Di rumah kami, sejak bangun tidur, sebelum mereka bersiap mandi, saya dan istri "memaksa" mereka untuk meminum air putih. Kata istri, meminum air di pagi hari, baik untuk kesehatan ginjal. Terkadang kami mengambilkan segelas air putih untuk mereka teguk.

Mungkin, bagi mereka yang baru duduk di kelas 1 dan 3 SD, pemahaman perihal ginjal dan fungsinya itu, maupun juga korelasinya dengan minum air putih, masih sulit dipahami. Tapi yang penting, mereka bisa berpikir bahwa minum air di pagi hari itu menyehatkan.

Lantas, ketika berangkat sekolah, kami selalu membekali mereka dengan sebotol air minum. Tak lupa, kami berpesan agar mereka jangan lupa minum air tersebut. Apalagi ketika jadwal mereka berolahraga yang tentu saja membutuhkan banyak cairan.

Termasuk ketika giliran saya menjemput mereka saat pulang sekolah, saya terbiasa mengecek botol air mereka. Mengecek untuk tahu berapa banyak air putih yang mereka minum. Bila kebetulan air minumnya hanya diminum sedikit, saya lantas menanyakan mengapa kok minumnya sedikit.

Bila terus dilakukan pembiasaan-pembiasaan seperti itu, saya yakin, pada akhirnya, mereka akan terbiasa untuk meminum air putih dalam jumlah cukup. Kelak, tanpa diingatkan pun, mereka akan mau minum air putih dalam jumlah cukup. Bilapun sehari mereka merasa belum cukup minum air putih, mereka akan segera "menebusnya". Sebab, mereka tahu air putih bagus untuk tubuh mereka. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun