Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mereka, Para "David" yang Berani Menantang "Goliath"

31 Desember 2018   16:21 Diperbarui: 31 Desember 2018   16:38 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paco Alcacer, menjadi pesaing Lewandowski/Foto: BeinSport

Sebagian besar kompetisi liga sepak bola Eropa musim 2018/19 kini telah memasuki separuh perjalanan. Beberapa tim top berhasil memimpin klasemen dan meraih predikat "juara paro musim" setelah mengawali kompetisi dengan nyaris sempurna.

Di antaranya Liverpool di Liga Inggris, Juventus di Liga Serie A Italia Borussia Dortmund di Bundesliga Jerman dan Paris Saint Germain di Ligue 1 Prancis yang meski belum memainkan jumlah separo pertandingan tetapi dipastikan jadi juara setengah musim karena perbedaan poin yang kelewat jauh dengan tim peringkat di bawahnya.

Selain juara paro musim, perjalanan setengah kompetisi juga memunculkan nama-nama kandidat top skor alias pencetak gol terbanyak di beberapa liga top Eropa.

Menariknya, perihal top skor ini, ada kejadian tak terduga yang kebetulan muncul bersamaan di beberapa liga top eropa. Bila di musim-musim sebelumnya, 'jatah' top skor umumnya diperebutkan pemain-pemain top, kali ini ceritanya berbeda.

Ada 'pemain-pemain biasa' yang namanya kurang terkenal, ikut bersaing menjadi calon peraih gelar top skor bersama artis-artis "A-Lister" di sepak bola Eropa.

Di Liga Spanyol misalnya. Dalam beberapa musim terakhi, urusan top skor ini tidak bisa dilepaskan dari rivalitas Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiano Ronaldo saat masih berkostum Real Madrid. Nah, sepeneinggal Ronaldo ke Italia, Messi kini punya rival baru. Namanya Christian Stuani.

Ketika Barcelona tampil gagah di Liga Spanyol musim 2018/ini dengan kini memimpin klasemen Liga Spanyol dari 17 pertandingan, itu sejatinya tidak terlalu mengejutkan. Ketika Messi yang sebenarnya tidak muda lagi (24 Juni tahun 2019 nanti berusia 32 tahun), ternyata masih ganas dengan sudah mencetak 15 gol di Liga Spanyol, itu juga kabar yang tidak mengherankan. Namanya juga Messi.

Namun, tampilnya nama Christian Stuani dalam jajaran kandidat top skor, tentu saja mengejutkan. Penyerang asal Uruguay ini sudah mengoleksi 11 gol. Mengejutkan karena usianya tidak lagi muda, sudah 32 tahun. Apalagi, dia tidak bermain di klub besar.

Tentu saja Stuani tidak bermain di Real Madrid karena bila main di Madrid dan menjadi pemain inti, sampean (Anda) pastinya tidak asing dengan namanya. Dia juga tidak main di klub-klub kuat Spanyol semisal Atletico Madrid, Valencia, Sevilla atau Atheltic Bilbao. Stuani 'hanya' bermain di klub Girona.

Dengan segala keterbatasan itu, Stuani ternyata tampil ganas. Pihak klub Girona rasanya juga tidak membayangkan ketika mendatangannya dari klub Inggris, Middlesbrough pada dua musim sebelumnya.

"Memang benar, ketika Anda mendatangkan pemain berusia 30 tahun, itu berisiko karena mereka kurang ambisus dan merasa nyaman. Tapi, itu tidak terjadi pada Stuani," ujar sporting director Girona, Quique Carcel seperti dikutip dari talksport.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun