Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menengok Filipina, Lawan Kedua Garuda Muda di SEA Games 2017

16 Agustus 2017   13:33 Diperbarui: 16 Agustus 2017   20:10 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia. FourFourTwo

Hasil imbang 1-1 melawan Thailand (15/8) menjadi awal perjalanan Timnas U-22 di cabang olahraga sepak bola SEA Games. Memang bukan awal terbaik, tetapi juga bukan awal yang buruk. Mengingat, lawan yang dihadapi adalah Thailand--negara yang acapkali membuat pemain-pemain Indonesia serasa 'kalah duluan sebelum bertanding". Terlebih, hasil 1-1 itu diraih setelah tertinggal lebih dulu. Indonesia juga punya beberapa peluang bagus.

Merujuk pada semua hal itu, bisa dimengerti bila pelatih Timnas, Luis Milla menganggap raihan satu poin melawan Thailand itu sebagai hasil bagus. "Thank you all for the support. Good result to keep dreaming," begitu tulisan Milla di akun Instagram nya @luismillacoach yang diunggah seusai laga kemarin.  

Kini, mari sejenak melupakan Thailand untuk fokus ke pertandingan kedua yang tidak kalah berat. Di laga kedua Grup B, Kamis (17/8), Garuda Muda akan menghadapi Filipina. Memang, Filipina tidak sekuat dan sehebat Thailand yang sudah berkali-kali memenangi medali emas Cabor sepak bola SEA Games, termasuk di dua penyelenggaraan SEA Games terakhir.

Namun, Filipina punya bekal lebih bagus menghadapi Indonesia. Filipina meraih kemenangan 2-0 atas Kamboja di pertandingan pertama (15/8). Tentunya itu akan membuat Filipina punya semangat lebih untuk meraih poin melawan Indonesia.

Seperti apa kekuatan Filipina?  

Tim Filipina muda kini dilatih oleh Marlon Maro, mantan bek dan kapten Timnas Filipina. Maro yang kini berusia 52 tahn adalah bagian Timnas Filipina kala menjadi semifinalis SEA Games 1991 yang menjadi pencapaian terbaik mereka (dan juga pencapaian terbaik Timnas Indonesia yang meraih medali emas).

Dibanding Luis Milla yang belum genap setahun melatih Timnas, Maro punya lebih banyak waktu untuk lebih dekat dengan pemain dan menyiapkan timnya. Maklum, dia sudah melatih Filipina muda sejak 2015 silam.

Sebelum tampil di SEA Games Malaysia, pertengahan Juli lalu, Timnas Filipina mencatat hasil buruk di laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2018. Berada di Grup J bersama Tiongkok, Jepang dan Kamboja, Timnas Filipina selalu kalah tanpa mampu bikin satu gol pun. Kalah 0-8, 0-2 dari Tiongkok dan 0-1 dari Kamboja.

Toh, Filipina bisa menganggap laga kualifikasi itu sebagai pembelajaran. Nyatanya, mereka bisa move on dengan membalas kekalahan dari Kamboja di SEA Games. Filipina yang suka memainkan sepak bola long pass dan serangan balik cepat, kini bersanding dengan Vietnam dengan koleksi tiga poin.

Pertemuan terakhir Indonesia dan Filipina di sepak bola SEA Games, terjadi pada 2015 lalu di SEA Games Singapura. Kala itu, 9 Juni 2015, Indonesia menang 2-0 atas Filipina lewat dua gol Evan Dimas Darmono. Filipina kala itu mengakhiri penyisihan sebagai juru kunci setelah empat kali kalah.

Namun, hasil 2015 itu tentunya bukan menjadi rujukan satu-satunya kekuatan Filipina. Pendek kata, pantang bagi Hansamu Yama dkk meremehkan Filipina karena berkaca pada hasil SEA Games 2015 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun