Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Indonesia U23 vs Australia U23, Pilihannya Hanya Satu, Menang!

18 April 2024   09:25 Diperbarui: 18 April 2024   09:45 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nathan Tjoe dan Marselino Ferdinan melakukan tendangan bebas saat lawan Qatar U23, Senin (15/4/24) sumber: (Dok. PSSI) via kompas.com

Setelah dikalahkan tuan rumah Qatar U-23 secara kontroversial pada laga pembuka Grup A, Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda harus bangkit dari keadaan. Lawannya tidak mudah, Australia, yang secara peringkat maupun kualitas pemain masih di atas kita. Tapi sayangnya, pilihan Rafael Struick dkk hanya satu, menang!

Qatar menduduki puncak klasemen Grup A dengan 3 poin usai kemenangan 2-0 atas Timnas Indonesia U-23, Senin (15/4/2024) lalu. Sementara Australia dan Yordania menduduki peringkat kedua dan ketiga dengan satu poin usai berbagi hasil imbang tanpa gol.

Indonesia masih nol poin, sehingga jalan menuju fase gugur hanya terbuka jika menang di laga kedua. Laga Indonesia U-23 versus Australia U-23 akan dihelat di Abdullah bin Khalifa Stadium, Kamis (18/4/2024) pukul 20.00 WIB. 

Handicap yang harus dihadapi Timnas di laga ini juga cukup besar, karena kartu merah yang diterima Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta di laga pembuka. Keduanya yang merupakan pemain inti, tentu akan mengurangi kualitas individual di dalam tim.

Lalu apa solusi yang bisa diberikan Coach Shin Tae-yong (STY)? Mengingat turnamen ini Timnas ditargetkan untuk lolos dari fase grup!

Persiapan Timnas Sebelum Laga


Kabar yang cukup tricky diperoleh dari Jepang, dengan rencana datangnya Justin Hubner Kamis (18/4/2024) pagi. Cerezo Osaka, klub tempat Justin bermain, memang baru mengijinkannya ke Qatar usai laga melawan Grulla Morioka di Piala Liga Jepang, Rabu (17/4/2024).

Justin Hubner main penuh di laga yang dimenangi Cerezo dengan skor 1-0 tersebut, sehingga cukup dipertanyakan kesiapan fisiknya menghadapi Australia nanti malam. Memang secara kualitas, Justin lah yang bisa gantikan absennya Ivar Jenner di lini tengah.

Untuk Ramadhan Sananta, ketiadaannya di laga nanti cukup merugikan dari dimensi bola atas. Tentu kita sudah paham jika Australia akan andalkan keunggulan fisik dengan bola udara, jadi jika tidak dikartu merah besar kemungkinan Sananta akan jadi starter memanfaatkan tinggi badan 1.82 meter.

Coach STY dalam jumpa pers jelang laga ini, membeberkan bahwa mental pemain Garuda Muda sempat drop paska melawan Qatar. Ia juga mengharap suporter Indonesia dapat menghibur dan membantu membangkitkan semangat para pemain.

"Memang ada ketidakadilan di keputusan wasit kemarin. Jadi, suasana pemain sangat down. Tetapi, karena besok ada pertandingan lagi, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menghibur pemain. Para pemain pun mendengarkan, dan bisa latihan, bekerja keras dengan baik," ujarnya dikutip dari bola.com.

Pelatih asal Korea Selatan yang kontraknya akan habis akhir Juni 2024 nanti, juga melihat bahwa Australia lebih kuat dibandingkan Yordania yang akan Timnas hadapi di laga pamungkas.

"Performa Australia lebih baik daripada Yordania, hanya tidak ada gol saja. Tetapi secara performa memang lebih baik Australia,"

Jadi, pada laga nanti memang benar akan jadi ajang pembuktian kolektivitas racikan Coach STY dan permainan Garuda Muda. Tidak menang, maka siap-siap pulang lebih awal.

Perkiraan Formasi dan Jalannya Laga

Australia yang dilatih oleh mantan pemain Tony Vidmar, mengeluarkan statemen sangat mewaspadai Timnas Indonesia U-23. Ia menyoroti adanya 10 pemain Timnas senior yang ada di dalam skuad, dimana bisa berprestasi cukup baik di Piala Asia 2023 Qatar.

Berkaca pula pada laga imbang Australia melawan Yordania, formasi yang dimainkan Tony Vidmar adalah 4-4-2 flat. Penguasaan bola khas Eropa menjadi andalan, dimana pada laga tersebut bisa mencapai 71%. Tembakan yang dihasilkan juga cukup banyak, yakni 13, namun hanya ada dua yang tepat sasaran.

Pemain andalan mereka adalah striker bernomor punggung 9, Alou Kuol, yang punya fisik tinggi, keterampilan olah bola, serta kecepatan bagus.

Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Rizky Ridho dan Nathan Tjoe-A-On. Sekedar info, bek Yordania Danial Afaneh harus terkena kartu merah karena coba hentikan pergerakan Kuol.

Salah satu kelemahan Olyroos ada pada kecepatan pemain bertahannya. Inilah yang coba diserang para pemain sayap Yordania dengan direct pass di belakang pemain. Sayangnya, akurasi umpan ini beberapa kali tidak terjaga.

Apakah Garuda Muda akan adopsi strategi ini? Mungkin bisa, tetapi jangan terlalu andalkan direct pass. Umpan jauh dengan akurasi yang rendah hanya akan membuat lelah para striker yang mengejarnya. Jika andalkan keepatan, lebih baik lewat umpan terobosan setelah satu dua sentuhan. Bola tetap berada di tanah!

Diperkirakan Coach STY akan langsung mainkan Justin Hubner dan Nathan Tjoe-A-On dari awal laga dengan formasi 3-5-2.

Ernando Ari masih jadi pilihan di bawah gawang, dengan instruksi lebih berani untuk memotong umpan-umpan silang pemain Australia. Muhammad Ferrari yang tampil sip saat lawan Qatar bisa dipertahankan, bersama kapten Rizky Ridho dan Nathan di tiga belakang.

Kakang Rudianto dan Pratama Arhan bisa mengisi sisi flank, dengan keunggulan Kakang ada di tinggi badan. Marselino Ferdinan akan drop sebagai gelandang tengah bersama Arkhan Fikri dan Justin Hubner. Witan Sulaeman dan Rafael Struick akan manfaatkan kecepatan mereka di lini serang.

Dengan lima orang sejajar di lini tengah, diharapkan Garuda Muda mampu mereduksi serangan Olyroos sedari awal. Pressing ketat wajib hukumnya sejak mereka build-up serangan, tentu dengan meminimalisir pelanggaran.

Yang menjadi kewaspadaan ada pada skema bola mati. Kita sudah tahu bahwa cara inilah yang digunakan Timnas Senior Australia menghukum Timnas Indonesia 4-0 pada babak 16 besar Piala Asia lalu. Tidak kaget jika mereka akan mengulangi serupa.

Salah satu sorotan dari strategi Coach STY adalah belum bisa mengakomodir penyerangan yang bagus. Banyak gol terjadi di kandang Vietnam pada level senior, juga dibantu dengan skema set-piece. Formulasi serangan melalui bola-bola pendek harus lebih diperbanyak, karena kecepatan adalah salu satu kekuatan pemain kita.

Memandang setiap menit sebagai penting, juga harus ditanamkan di benak pemain. Ini adalah laga hidup-mati. 

Kelelahan fisik pasti akan terjadi jika melakukan press terus menerus, tetapi dengan adanya 5 pergantian pemain, Hokky Caraka, Kelly Sroyer, Fajar Faturachman dan Bagas Kaffa bisa juga diandalkan sebagai back-up. 

Curahkan setiap peluh keringatmu, Garuda Muda. Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola. Namun untuk laga ini, memang pilihan hanya satu, yakni Menang. Jadi, Serang.. Serang dan Serang..

Salam Olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun