Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Air Itu Sedikit tapi Cukup untuk Semua

7 Agustus 2015   05:54 Diperbarui: 7 Agustus 2015   05:54 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air yang jumlahnya sedikit rupanya cukup untuk semua. Tidak perlu rebut air ala Indonesia. Indonesia memang di beberapa wilayahnya masih kekurangan air bersih. Di beberapa wilayah lagi ada isu air bersih yang ada sudah dibeli oleh perusahaan air minum. Air itu lalu dikemas dalam botol. Lalu, air yang gratis didapat dari alam itu jadi berbayar setelah ‘dibotolkan’. [caption caption="keran di tengah kota"]Keran air di tengah kota,

Foto dari rete.comuni.italiani.it

 

Musim panas di benua Eropa ini menjadi pelajaran penting untuk kita semua. Khususnya yang sedang berkunjung ke Eropa. Panasnya minta ampun. Hari ini saja, Kamis 6/8/2015 diperingati sebagai hari terpanas sepanjang tahun. Suhu hari ini memang panas. Di daerah pegunungan dengan ketinggian 400-an meter saja suhu bisa naik 34°Celcius.

 

Suhu ini tentu membuat banyak orang harus minum banyak air. Selain mencari teduhan yang menyejukkan. Di Eropa pada umumnya saat ini, dari Juni sampai Agustus, banyak orang membawa air dalam perjalanan. Selalu ada botol aqua di tangan, di dalam tas, dan juga di atas sepeda kala bersepeda. Tubuh memang butuh banyak air. Seperti kita di Indonesia tentunya seperti di Jakarta yang butuh banyak air untuk tubuh.

 

Di Eropa seperti Italia dan Prancis pengalaman musim panas ini jadi unik. Di kota-kota selalu ada keran air. Di berbagai sudut kota selalu ada keran air yang selalu mengeluarkan air dengan volume kecil. Kerannya memang kecil tetapi cukup untuk semua.

 

Di kota Bologna, tempat saya menginap selama bulan Juli yang lalu, misalnya di berbagai sudut kota ada keran air. Saya datang ke kota ini pada musim dingin tahun 2014 yang lalu. Di pusat kota belum ada keran air. Saya heran ketika pada Juli lalu ada keran air. Keran itu rupanya disediakan hanya pada musim panas saat banyak orang butuh banyak air. Keran itu tentu saja tinggal dipasang. Airnya sudah ada sejak kota itu dibangun. Jangan heran jika saat musim panas, keran itu tinggal dihubungkan dengan sumber air yang sudah ada di bawah jalan atau halaman kota. Hampir semua kota-kota di Italia sudah menerapkan sistem ini. Di Parma dan Milan atau Roma juga sudah seperti ini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun