Menjelang tahun 2014 iklim perpolitikan di Indonesia semakin panas. Politikus satu persatu berguguran diterjang godaan kekuasaan dan kekayaan yang ujung-ujungnya dijebret sama KPK. Kasus yang lagi hangat adalah kasus tangkap tangan Ketua MK yang disinyalir menerima suap 2-3 M. Bersamanya ditangkap seorang politisi senior dari partai Golkar, partai yang pernah membesarkan Akil Mukhtar sebelum dia menjadi hakim MK.
Selama ini berita yang berkembang banyak menyorot tentang AM yang memang mempunyai jabatan strategis sebagai ketua MK yang lagi terkena kasus dugaan penyuapan terkait masalah pemilu Pilkada Gunung Mas.
Publik seolah melupakan siapa itu CHN yang ikut diamankan dalam operasi tangkap tangan oleh KPK. Dari beberapa penelusuran diketahui CHN ini diduga kuat inisial dari Chairunnisa politisi asal Partai Golkar anggota DPR RI komisi VIII dapil Kalimantan Tengah.
Chairunnisa atau CHN ini lahir di Surakarta 27 September 1958, yang berarti baru-baru ini beliau merayakan ultahnya yang ke-55. Mungkin penangkapan ini adalah kado ulangtahun yang tidak bisa dilupakan oleh ibu CHN seumur hidupnya.
CHN menyelesaikan sarjananya di Fakultas Pendidikan Agama Islam di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan dilanjutkan program S2 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pernah tercatat sebagai pengajar di Universitas Palangkaraya mulai tahun 1983 dan akhirnya memilih karir sebagai politisi dengan keluar sebagai dosen tahun 1999.
CHN ini termasuk salah satu politisi senior karena sudah 3 periode dia menjabat anggota DPR RI dari Partai Golkar. Sebenarnya CHN ini bukan anggota DPR yang asing dengan KPK, karena dia sudah beberapa kali pernah dipanggil KPK untuk dimintai keterangan dalam kasus pengadaan Al-Quran yang menimpa teman sejawatnya di Partai Golkar Zulkarnaen Djabbar.
Dengan diamankannya CHN dan AM ini semakin menambah daftar panjang anggota DPR dan aparat penegak hukum yang tersandung masalah korupsi. Dan saya yakin ini bukanlah kasus yang terakhir.
Dan nantinya bila terbukti CHN terlibat dalam kasus ini, dia akan menemani Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, Miranda Gultom atau Wa Ode Nurhayati yang sudah terlebih dahulu merasakan dinginnya dinding penjara.
Sumber :
www.sayangi.com/hukum1/read/7172/ini-dia-profil-penyuap-akil-mochtar