Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Besaran Uang Saku Anak Jerman Lebih Kecil dari Uang Saku Anak Indonesia?

13 November 2017   20:26 Diperbarui: 14 November 2017   01:19 2143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang 500 euro akan awet karena tak ada yang mau menerima kecuali bank (dok.Gana)

13 tahun 22,50-25 euro/ bulan

14 tahun 25 -- 30 euro/bulan

16 tahun 37,50 -- 45 euro/bulan

17 tahun 45 -- 60/bulan

18 tahun 60 -- 75 euro/bulan

Ehem. Dengan kurs uang rupiah terhadap euro Rp 15.500, silakan hitung sendiri dalam uang kita. Rupanya, masih sedikit sekali uang saku anak-anak Jerman bukan? Misalnya saja, dibandingkan dengan anak SD tadi yang dapat Rp 15.000 sehari atau Rp 75.000 atau 4 euroan dalam seminggu. Sedangkan pada usia yang sama, anak-anak SD di Jerman hanya dapat 2-3 euroan seminggu, bukan 4 euro seminggu. Selain itu, pemberian per minggu, berubah menjadi perbulan kepada anak di atas 9 tahun karena sudah dianggap punya perspektif.

Saya menanggapi ini sebagai sebuah didikan Jerman bahwa meski dari keluarga kaya raya atau berada, seorang anak tetap harus mandiri mendapatkan uang sendiri dari keringat sendiri. Kerja keras karena uang tidak jatuh dari langit. Tidak asal main todong, tidak instan.

Tidak heran kalau banyak anak-anak Jerman (bahkan di kampung kecil kami) yang sudah umur minimal 14 tahun pun sudah giat mencari uang saku tambahan sendiri dengan menjadi loper koran, asisten di toko roti, tukang cuci piring di cafe, Bedienung atau waitress di restoran atau pekerjaan ringan lainnya yang tidak kena pajak (di bawah 400 euro atau Rp 4,5 juta sebulan).

Hitungan uang tambahan untuk anak-anak Jerman, di luar uang saku

Tentu saja hal itu akan berbeda jika uang yang diberi kepada anak-anak Indonesia tidak hanya untuk beli makanan tapi untuk beli mainan. Sepertihalnya anak-anak Jerman, uang saku tersebut adalah hanya untuk uang saku bukan untuk jajan. Misalnya, ia mau membeli Knete, sejenis malam dengan warna-warni seperti pelangi atau bola bekel yang dijual di mesin otomat.

Anak yang sudah berumur 7 tahun di Jerman sudah boleh menggunakan uang sakunya di toko manapun, tanpa persetujuan orang tuanya. Jika orang tua marah dan mengembalikan mainan atau barang yang dibeli kepada toko, toko tidak harus mengembalikan uang kepada orang tua, toh anaknya mau beli. Meskipun sebenarnya, di Jerman, selalu ada perlindungan konsumen, boleh mengembalikan barang selama kurun waktu 2 minggu asal ada bonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun