Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jujur vs Mujur (Part 1)

21 April 2017   09:41 Diperbarui: 21 April 2017   18:00 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu si Kakak yang baru kelas 3 SD pulang dari sekolah dengan kondisi pilu. Ia menangis tersedu-sedu. Air matanya tidak berhenti mengalir dengan suara sesenggukan yang mendera di dalam hatinya. Mamah yang tadinya akan menyambut kepulangan Kakak dengan senyum dan pertanyaan tentang pengalaman di sekolahnya merasa sangat bingung dengan kondisi Kakak. Tapi Mamah sadar bahwa ada yang tidak beres dengan Kakak sehingga dengan penuh kasih Mamah memeluk Kakak erat sembari menenangkannya.

‘cup cup..Kakak.. sudah ayo.. dihapus dulu air matanya. Cerita sama Mamah apa yang terjadi pada anak Mamah yang cantik ini.’

‘A..a..anu.. Maa… i..i..i..tu… Sin..sin..ta Maaa…’

Begitu menyebut nama temannya Sinta, Kakak lantas kembali menangis keras. Nampaknya ada hal besar yang sedang terjadi antara Kakak dan Sinta.

‘Iya.. ga papa.. cup..cup.. ayo sudah dulu nangisnya.. Mamah ambilkan minum dulu ya..’

Setelah beberapa saat Mamah memberikan minuman kesukaan Kakak. Kakak menjadi lebih tenang setelah meminumnya meskipun kondisinya masih sesenggukan.

‘Sudah nangisnya?’ Kakak pun mengangguk.

“anak cantik memang pinter. Sudah bisa cerita?’ kembali anggukan diberikan oleh Kakak kepada Mamah.

‘gini mah, tadi kan ulangan harian di kelas. Terus teman-teman disuruh bu guru untuk pindah-pindah tempat duduk. Bu guru yang menunjuk. Nah Sinta pas duduk di sebelah Kakak. Pas pertama-pertama ulangan semuanya diam. Tapi terus Bu Guru kan keluar sebentar ke kamar mandi, eh pas itu Sinta njawil-njawil Kakak minta contekan. Tapi ga Kakak kasih. Kan kata Mamah harus jujur. Jadi kalo ulangan ga boleh nyotek.’

‘terus Kakak bilang gitu ke sinta. Ga boleh nyontek sin. Harus jujur. Eh sinta nya malah marah. Dia terus nyontek ke temen yang lain. Kakak ga peduli. Yang penting Kakak udah mengingatkan.’

‘pas udah selesai ulangan, bu guru ngoreksi terus diumumin di kelas. Eh nilainya sinta lebih bagus dari punya Kakak. Padahal dia banyak nyonteknya mah.. makanya Kakak marah.’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun