Mengunyah makanan sangat bermanfaat buat tubuh. Apalagi saat transisi dari pola puasa ke pola non puasa. Saat mengunyah makanan, air liur akan memecah partikel makanan dan melembutkannya. Hal ini membuat mudah untuk masuk ke sistem pencernaan.
Saat mengunyah, ludah yang dikeluarkan oleh mulut akan lebih banyak. Selain ikut mengubah tekstur dan melembutkan makanan, ludah yang diproduksi juga membunuh bakteri-bakteri yang tak baik buat tubuh.Â
Masih ditambah lagi dengan jumlah kunyahan yang dilakukan merupakan sinyal yang diberikan oleh mulut ke otak, dari situ diteruskan ke lambung untuk menghasilkan enzim penghancur makanan. Jadi kalau makanan hanya dikunyah sedikit akan terjadi proses yang tak sempurna.
- Lengkapi dengan buah-buahan
Kebanyakan makanan yang disediakan saat Idulfitri adalah makanan yang miskin serat. Oleh karenanya sisa-sisa makanan dalam perut akan menumpuk dan rentan menimbulkan penyakit.Â
Sisa-sisa makanan itu harus dikeluarkan dari tubuh. Untuk melancarkan proses pembuangan pencernaan, kita memerlukan serta sehingga feses bisa dikeluarkan dengan mudah.Â
Serat terbaik banyak dikandung dalam dalam sayuran dan buah-buahan. Oleh karena itu, untuk mengimbangi makanan tak berserat di hari raya fitri mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar sangat dianjurkan.
- Lakukan aktivitas fisik
Saat melakukan puasa, kurangnya asupan makanan ke dalam tubuh membuat tubuh lemas dan cepat cape. Pilihan saat seperti itu memang mengurangi aktivitas tubuh. Saat Idulfitri, asupan melonjak dengan drastis. Jika hal ini tidak dikeluarkan dengan baik maka akan menumpuk menjadi lemak dan membuat tidak sehat.
Lakukanlah kegiatan-kegiatan yang bersifat melakukan banyak gerakan dan keringat. Kegiatan seperti olahraga dan berkebun akan membantu metabolism tubuh dan membakar lemak-lemak yang menumpuk akibat dari konsumsi makanan selama Idulfitri.Â
Di samping itu, aktivitas gerak seperti olahraga membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Hasilnya tubuh lebih sehat dan kuat serta tak mudah terserang penyakit.