Mohon tunggu...
Goenawan
Goenawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Insinyur mesin dari ITS Surabaya, mendalami sistem kontrol otomatis di Taiwan, pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama sbg Engineer dan di Managemen. Sekarang menekuni pasar Modal dan pasar Uang.\r\n\r\nSemua tulisan saya asli bukan hasil mencontek, tetapi anda boleh meng-copy paste sebagian atau seluruhnya tulisan saya di kompasiana tanpa perlu izin apapaun dari saya. Lebih baik jika dicantumkan sumbernya, tetapi tanpa ditulis sumbernyapun. it's ok

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kalah Menang, Anies/Sandi Tetap Menang

28 Februari 2017   06:16 Diperbarui: 28 Februari 2017   06:28 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peluang Anies/Sandi untuk memenangkan Pilkada DKI sangat besar. Secara matematika, suara Anies/Sandi di putaran ke 2 adalah gabungan Suara Anies dan AHY di putaran pertama. 

Mengapa demikian:

Di Survei sruvei awal dan pertengahan, suara AHY mencapai 37%, setelah di bully dengan sistematis, puncaknya oleh Antasari Ashar satu hari menjelang Pilkada, Suara AHY drop menjadi hanya 17%. Penurunan dari 37% menjadi 17% (turun 55%) menunjukkan bahwa pemilih AHY di putaran 1 Pilkada merupakan suara militan yang sulit bergeser. Melihat cara kubu Ahok menyerang AHY dan SBY, kecil kemungkinan para pemilih AHY untuk swing ke ahok di putaran ke 2. Jadi 90% Suara AHY di putaran pertama akan migrasi ke kubu Anies.

Jadi kemenangan Anies/Sandi hanya menunggu bell saja.

Jika Anies/Sandi dinyatakan KALAH

Ini akan menjadi pertanyaan besar bagi publik, sekaligus menciptakan sentimen negatif pada penguasa. Orang akan mengorek - orek masa lalu dimana tersangka tidak ditahan, sementara panitia Aksi Damai di kriminalisasi dengan tuduhan pencucian uang dan makar. Tuduhan bodoh, dimana mana kegiatan itu membutuhkan akomodasi, akomodasi memerlukan dana. 

Toh dana itu dari urunan peserta aksi dan simpatisannya, bukan ambil dari APBN atau fasilitas negara, seperti halnya Makan siang jokowi dengan tim bully nya di istana, atau Jambore Mahasiswa yang di hadiri orang2 istana yang berujung pada demo brutal di daerah pemukiman SBY.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun