Mestinya kita jangan hanya memikirkan saja, namun ini perlu tindakan nyata, kita tidak boleh lagi saling menyalahkan apalagi tanpa ada dasar lebih baik kita berdebat yang positif. Sekarang sudah saat nya berubah dan kitalah yang wajib mengadakan perubahan
ANDILAU
(Antara Dilema dan Galau)
Goa Pindul akhirnya menjadi tempat pilihan, Putri si mahasiswi yang lagi galauingin mencari inspirasi untuk menyelesaikan skripsinya. Hah... gak salah tuuu... kenapa mesti ke Goa Pindul? Tidakusah risau.. kita ikuti saja rencana Putri dan teman-teman untuk mencari solusiatas kegalauan yang melanda mereka.
Pagiitu Putri tampak sibuk menyiapkan bekal dengan gitar kesayangannya dan makanan yang buannyaaak(jago makan) .
Tak membutuhkan waktu lama, persiapan bekalselesai, dia segera membongkar almari untuk menemukan pakaian favoritnya. Isialmari dibongkar semua, dipilih… dilempar, dipilih… dilempar kembali, setelahmenemukan baju yang cocok segera ia kenakan , sambil sesekali berakting berputar-putar didepan kaca. Dengan senyum puas dia segera menyambar tas ransel dan gitarkesayangannya. Sepeda motor tlah siap menanti di depan rumah kosnya wajahnyaberseri-seri, dia secepat kilat melajuke rumah cinta.
“Rumah Cinta “ itulah istilah yang mereka gunakanuntuk menyebut istana mereka. Sebuah rumah kos khusus perempuan , rumah yangnyaman ( ukuran anak kos ), Rumah yang dihuni empat gadis mahasisiwi.
Rumah inisangat strategis ( bagi anak kos yang memang mencari posisi aman), terletak ditengah perkampungan, bersebelahan dengan masjid dan di depan kos ada pos rondawarga yang senantiasa menjaga keamanan mereka. Hubungan mereka denganmasyarakat sekitar sangatlah harmonis, mereka sering terlibat dalam kegiatandesa baik dalam lomba-lomba, olah raga, maupun pengajian yang diselenggarakandi masjid. Tak jarang anak-anak kos itu membagi makanan dengan bapak-bapakronda apabila kebetulan mereka memasak banyak. Bapak-bapak sangat hormat danmenyayangi anak-anak itu bahkan mereka anggap sebagai keluarga.
Enam bulan yang lalu Putri pindahdari “Rumah Cinta” meninggalkan empat teman akrabnya, Widya, Silvia, Windy danShany dengan alasan ingin mencari suasana baru, meski sempat menimbulkan tanda tanya, namun akhirnya mereka salingmemakluminya setelah Putri memberikan penjelasan. Ternyata kebersamaan, kekompakan, dan kasihsayang mereka selama ini tak mampu menjauhkan mereka. Meski tak serumah lagi,kebersamaan di luar kampus tetap terjalin.