Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Duplikasi Duterte untuk Perang Terhadap Narkoba di RI

16 Agustus 2017   13:19 Diperbarui: 16 Agustus 2017   17:37 2543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : tribunnews.com

Presiden Duterte (foto Inquirer.net)
Presiden Duterte (foto Inquirer.net)
Mereplikasi kebijakan Duterte itu tentu harus dengan citarasa Indonesia.Replikasi itu juga sangat mengandung risiko yang tidak mudah buat negara serta implikasi lokal dan internasional. Cemoohan, bulliying, cacian, hinaan, image kejam dan melanggar HAM serta tidak berperikemanusiaan tentu akan menyerang sang Pemimpin (Presiden) pengambil kebijakan. Embargo ekonomi dan lain-lain tentu akan menjadi cerita lain dari kebijakan itu. Namun penyelamatan negeri sudah waktunya dilakukan terutama penyelamatan anak-anak muda Indonesia generasi penerus bangsa.

Keinginan (ide) untuk memisahkan kehidupan beragama dan kehidupan bernegara sejatinya tidak boleh menjangkiti dan menjadi virus kaum-kaum liberalis. Agama dan kehidupan bernegara bisa saling melengkapi, saling mengisi dan seiring sejalan serta menjadi rambu-rambu dalam pergaulan sehari-hari sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila itu sendiri. Pemisahan kehidupan beragama-bernegara bila terjadi,  maka akan mudah berpengaruh dengan mental generasi muda. Generasi yang mudah goyah dengan pengaruh negatif global termasuk terhadap pengaruh narkoba.

Terakhir, Insya Allah semua orang di Republik ini juga mafhum bahwa kejahatan narkoba adalah extra ordinary crime (kejahatan luar biasa), sehingga penanggulangannya juga harus luar biasa. Narkoba tidak akan punah dengan pendekatan biasa-biasa saja. Pendekatan penanganannya tidak boleh berbeda dengan kejahatan luar biasa lainnya seperti teroris dan korupsi. Sehingga tidak perlu malu dan merasa kehilangan identitas berbangsa dan bernegara bila penanganan narkoba di Filipina seperti yang dilakukan oleh Duterte di Replikasi di Bumi Pertiwi ini. Aamiin...

Salam di desa...Fikri Jamil Lubay.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun