Mohon tunggu...
Humaniora

Zaman Sekarang Masih Ada yang Setia?

23 Juni 2017   07:20 Diperbarui: 23 Juni 2017   09:11 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

DI ZAMAN SEKARANG APA MASIH ADA YANG SETIA??

Setiap kehidupan seiring waktu dan zaman semakin maju, maka terdapat pula perubahan-perubahan baik perubahan yang termasuk dalam hal positif dan hal negative,dalam kehidupan tentu sebagai manusia kita tidak bis hidup sendiri kita sebagai manusia butuh psangan untuk melengkapi apa kekurangan yang kita miliki. Dalam setiap menjalin hubungan tentu aka nada hal-hal yang akan di perhatikan agar hubungan yang di bentuk dan di bina dapat terjalin dengan baik.siapa yang tidak memilki pasangan sempurna??? Semua orang tentu saja ingin memilki pasangan yang di anggapnya paling sempurna entah itu laki-laki yang ingin memilki pendamping hidup wanita yang di anggap nya sempurna sebaiknya juga begitu, wanita tentu saja ingin memilki laki-laki yang di anggapnya sempurna bagi pendamping hidupnya. Kembali lgi kita ketahui bahwa manusia tidak ada yang sempurna maka dari itu kita membutuhkan pasangan yang bisa mengisi kekurangan-kerungan yang kita miliki, maka dengan begitu hidup akan menjadi lebih baik kedepannya

Akan tetapi dalam mebina hubungan tak semudah yang di bayangkan , tak seindah dongeng-dongeng karena pada krnyataan dalam hubungan, sebuah hubungan di bangun oleh komitmen yang di buat hubungan bisa terjalin dengan baik apa bila bisa memilki rasa kepercayaan dan dapat menerima apa adanya pasangan kita tidak akan adad alasan sehingga kita akan berpaling ke yang lain karena kita sudah membangun komitmen, akan tetapi pada nyatanya semua hal itu sia-sia, dari awal menjalin hubungan mau menerima pasangan apapun itu kekurangan,

Ada sebuah cerita yang diaman sepasang suami istri tinggal bersama yang dimana sama-sama dari kalangan seseorang sesderhana, kakan tetapi seorang suami memilki pekerjaan yang tetap dan seorang istri memilki pekerjaan tetap yakni seorang guru, merekapun hidup bahagia dan di karuniai 3 orang anak yang dimana 2 oarang putra dan 1 putri, singkat seiring jalan waktu suami pun mulai tidak memilki pekerjaan akan tetapi sang istri jabatannya semakin naik dan terus naik sampai mendapatkan sertafikasi dan menjadi guru PNS awalnya mereka berkomitmen si istri tetap mau menerima suami walaupun tidak ada pekerjaan akan tetai semua komitmen hilang begitu saja, sang istripun selingkuh dengan laki-laki lain dengan alesan suaminya yang tidak memilki pekerjaan, akan tetapi sang istri itu pun selingkuh dengan seorang laki-laki yang tidak memilki pekerjaan juga sehingga terjadilah cekcok dengan putrinya seperti keluarga itu hancur begitu saja

Yang awalnya mereka bina mulai dari bawah hingga sang istri lupa diri drngan jabatan yang dipagang, tidak ada ikatan seperti ibu dan anak terutama si putrinya yang langsung saja berkata kasar terhdapa ibunya, yang awalnya keluarga bahagia menjadi keluarga yang hancur.

Maka dari itu kita harus membina keluarga kita, kita harus menjaga keluarga kita, kita boleh saja mencari pendamping hidup yang baik, jangan baik sikapnya saja maka harus mencari pendamping yang baik ahlaknya, fisik tak mengukur baik buruk seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun