Mohon tunggu...
fariz gobel
fariz gobel Mohon Tunggu... -

Faith and Skill are Glory

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

3 Cara Membangun Organisasi Ala Mahasiswa Pribumi

16 Agustus 2015   18:04 Diperbarui: 16 Agustus 2015   18:04 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah tulisan pertama saya yang menggunakan kata 'pribumi'. Sehingga sebelum saya mengulas judul ini, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa non pribumi (itu berarti mahasiswa pri-venus, pri-mars, pri-jupiter, dan pri-pri yang lain) jika dalam tulisan ini terdapat krtikan dan tekanan-tekanan kecil. Sesungguhnya artikel ini hanyalah "fiksi dalam balutan fakta", silahkan anda cari sendiri makna ungkapan tersebut. :D

[caption caption="3 cara membangun organisasi"][/caption]

Tak banyak yang bisa saya bagikan, karena saya bukanlah organisator handal yang telah terlatih merangkai kata dan visi, mewujudkan nya dalam misi, menginspirasi banyak orang, dan yang pasti menyamakan begitu banyak persepsi yang seringkali berlawanan arah. Ya, saya bukanlah organisator yang se-sempurna itu. Memang di dunia ini ada orang-orang seperti mereka, namun tak banyak yang kemudian muncul dipermukaan.

Baiklah kali ini saya akan berbagi tulisan yang berisikan kegundahan dan kegalauan saya terkait bagaimana membangun dan mengelola organisasi ala mahasiswa pribumi, baik secara praksis, positif, maupun normatif.

Mahasiswa memang merupakan suatu fase metamorfosa atau babak baru dan lanjutan dimana setiap pelajar melakukan proses pencarian makna "pembelajaran". Pembelajaran yang saya maksud tentu saja memiliki makna yang begitu universal, namun tahapan awal yang seharusnya dibangun dalam proses pembelajaran ini adalah self awakeness - kesadaran diri.

Kenapa kesadaran diri dan apa korelasinya dengan organisasi dalam perspektif mahasiswa?

Anda pernah membaca novel "Dunia Sophia" ? Jika belum, sekali-kali mampirlah ke Gramedia dan temukan buku mungil yang siap membawa anda menyelam dalam lautan filsuf. :D

Novel Dunia Sophia pada dasarnya membicarakan tentang dunia filsafat yang begitu erat kaitannya dengan keseharian dan aktivitas semua orang. Ada satu bagian yang ingin saya tegaskan terkait "kesadaran diri" yang saya sebutkan sebelumnya, satu kalimat yang mampu menggugah hati dan proses berpikir kita menuju kesadaran sempurna. Kalimat itu adalah "Who am I". Dan inilah yang menjadi cara pertama dalam membangun organisasi mahasiswa yang handal.

Temukan Who Am I, Lalu Bangunlah Pondasi Organisasi Yang Kokoh

Ini adalah strategi nomor satu yang paling ampuh dalam mengelola organisasi ala mahasiswa pribumi. Who am I, secara gramatikal bahasa Inggris yang baik dan benar, berarti "Siapa Aku". Secara sekilas pertanyaan ini terlihat sederhana, namun jika anda melihatnya beberapa kali kilas, dibalik pertanyaan itu terdapat jawaban dari berbagai macam pertanyaan besar.

Sebagai contoh, jika anda ditanya Dosen "kenapa kamu jarang masuk? atau kenapa kamu sering bolos?". Sudah pasti anda akan menjawab pertanyaan sang Dosen dengan "alasan" yang menurut anda akan membenarkan fakta kenapa anda jarang masuk.

Namun jika anda mampu memahami dan menggunakan konsep who am i, akan anda temukan bahwa alasan yang anda kemukakan hanyalah alasan yang tak beralasan. Dengan kata lain, alasan tersebut unacceptable (tidak bisa diterima). Lantas bagaimana agar alasan anda dapat diterima? Pahami bahwa diri anda adalah "mahasiswa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun