Pendidikan ala Indonesia begitu  dibayangkan dalam benak pikiran, terlintas sebuah anggapan yang diidentikan dengan pikiran negatif. semisal bahwa pendidikan kita tertinggal dengan negara lain, kurikulum yang tidak jelas, tawuran antar sekolah, sekolah roboh, dan sebagainya. walau sebagian orang ada yang beranggapan demikian tapi tetap selalu ada orang yang optimis akan nasib masa depan kemajuan pendidikan bangsa Indonesia.
Belum lama kita mendengar kabar yang tidak sedap di telinga mengenai tawuran antar sekolah, yang orang-orang menganggap bahwa sekolah ini adalah sekolah unggulan. mengapa sekolah yang dianggap unggulan oleh masyarakat mengalami kejadian yang seperti ini. Ironis memang, seharusnya mereka menjadi teladan bagi perkembangan sekolah-sekolah yang lain, ini malah jauh dari harapan. apa yang salah ? siapa yang mesti di salahkan? entahlah, karena sejatinya pendidikan harus didukung oleh semua kalangan baik pemerintah dalam hal ini Kemendiknas dan kemenag, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga. memang harus banyak yang dilibatkan dalam pendidikan agar pendidikan kita semakin baik dan maju.
lika liku pendidikan kita begitu unik dan menarik. kejadian tawuran kemarin adalah bukan satu-satunya yang terjadi di lingkungan pendidikan kita. walau ini berita buruk bagi bangsa kita, tapi ada sisi lain yang lebih menarik dari pendidikan di Indonesia. belum lama terdengar ada karya yang menarik dari siswa/i SMK solo, yaitu mobil esemka. Mobil yang di buat oleh siswa/i SMK solo ternyata menjadi sebuah inspirasi bagi sekolah-sekolah SMK lain. satu sisi, ini adalah upaya kemajuan bagus bagi sekolah SMK, tapi satu sisi juga mereka belum terbilang sukses dan masih berjalan di tempat karena hasil-hasil karya mereka terdorong dari booming- nya berita mobil esemka, kemana saja kreasi dan inovasinya sebelum berita itu muncul ke permukaan?.
Terlepas dari isu tawuran, mobil esemka dan lain-lain. ada yang perlu kita lirik juga dari pendidikan di Indonesia. yaitu pendidikan pesantren. pesantren yang sudah ada sejak berdirinya bangsa Indonesia, terbilang masih belum begitu diakui oleh bangsa sendiri. padahal kontribusinya terhadap kemerdakaan bangsa sangat luas dan banyak. Pesantren baru diakui ketika UU sisdiknas muncul sekitar tahun 2003.
Ada benarnya juga menurut teman saya, mungkin pasang surutnya pendidikan di Indonesia ini karena pemerintah bersikap su'ul adab terhadap keberadaan pesantren. semestinya pemerintah tak perlu mengadopsi sistem pendidikan ala barat. menurut saya mungkin saatnya pemerintah mengadopsi sistem pendidikan berbasis pesantren agar siswa/i tertanam karakter kebangsaan mereka, dan juga mereka bisa bersikap baik. saya berharap semoga pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, bukan hanya mencetak, membimbing dan menciptakan siswa yang unggul dalam bidang keilmuan, tetapi juga unggul dalam berkarakter, dalam artian memiliki sifat kearifan lokal yang dimiliki bangsanya.
wallahu a'alam