Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil
Muhammad Fadhil Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa salah satu Universitas di Indonesia yang selalu ingin tahu hal baru Gmail: muhammadfadhil094@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Memori Kita Bekerja dan Menyimpan Ingatan?

16 September 2019   00:20 Diperbarui: 16 September 2019   00:25 3038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Otak. Sumber: teepublic.com

Anda semua yang membaca artikel ini pasti memiliki suatu ingatan yang masih membekas atau bahkan selalu berputar-putar di pikiran anda. ingatan tersebut bisa saja berupa pengalaman pertama saat bisa mengendarai mobil, hari ulang tahun anda yang ke-17, atau saat romantis bersama pasangan anda. 

ingatan tersebut bisa terus ada dan bahkan dapat bisa kita ingat sampai ajal menjemput kita selama otak kita tidak mengalami kerusakan yan parah dan serius. namun bagaimanakah otak ini bisa menjadikan pengalaman kita sebagai ingatan kita yang bahkan bisa kita ingat kembali setelah bertahun-tahun lamanya.

Mayoritas Ilmuwan sepakat bahwa model memori kita terdiri dari 3 tahap dan model ini disebut sebagai "MODEL MEMORI TIGA KOTAK". 3 kotak yang dimaksud adalah tahapan yang dilalui oleh suatu pengalaman untuk menjadi suatu ingatan. kotak yang pertama merupakan penyimpanan sensoris, kotak yang kedua merupakan Memori Jangka Pendek (Short Term Memory) dan yang ketiga adalah Memori Jangka Panjang (Long Term Memory). apabila diurutkan maka akan terbentuk skema sebagai berikut:

Informasi/Pengalaman dari lingkungan->Penyimpanan sensoris->Memori jangka Pendek->Memori jangka panjang. 

1. Penyimpanan Sensoris

semua informasi yang kita terima melalui indra kita akan masuk menuju ke tempat penyimpanan sensoris. penyimpanan sensoris ini mencakp beberapa subsistem memori yang terpisah dan memiliki jumlah yang sama dengan jumlah indera yang kita miliki. contoh dari indera adalah mata sebagai penerima informasi visual dan telinga sebagai penerima informasi auditori. 

citraan informasi visual yang kita terima akan bertahan pada penyimpanan sensori subsistem visual tidak lebih dari setengah detik. sedangkan citraan informasi auditori bertahan kira-kira hingga 2 detik.

penyimpanan sensoris ini dapat menyimpan informasi dengan tingkat akurasi tinggi sehingga kita dapat memilih informasi yang sedang kita perhatikan dari sekian banyaknya informasi yang masuk melalui indra kita. penyimpanan ini memberi kita kesempatan untuk memilih informasi mana yang perlu diperhatikan atau tidak karena semua informasi yang dideteksi oleh indra kita belum tentu hal yang layak atau penting bagi kita. untuk diperhatikan.

informasi yang diterima harus segera dipindahkan ke dalam memori jangka pendek. karena apabila tidak dipindahkan maka informasi tersebut akan menghilang selamanya. 

contoh dari hal ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh George Sperling pada tahun 1960. Sperling menguji para relawan untuk melihat 12 rangkaian huruf selama sepersekian detik. setelah itu relawan disuruh untuk menyebutkan ulang huruf yang mereka sebutkan. namun, hanya 4 atau 5 huruf saja mampu mereka sebutkan karena informasi yang masuk ke penyimpanan sensoris (atau bisa disebut sebagai memori sensoris) mereka telah hilang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun