Mohon tunggu...
Fachrul Khairuddin
Fachrul Khairuddin Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Terus Menulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Money

Kalla Group dan Energi Terbarukan

26 September 2017   09:59 Diperbarui: 26 September 2017   10:27 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLTA Poso (dok. IndonesiaTimur.co)

Sejak kampanye energi terbarukan digalakkan awal tahun 2000-an silam, Kalla Group menjadi perusahaan paling terdepan meresponnya. Tahun 2003, mereka mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah Poso, Sulawesi Tengah, yang memanfaatkan air sungai Sulewana sebagai sumber energi.

Dengan penuh perjuangan, perusahaan milik keluarga Kalla itu akhirnya mampu menyelesaikan proyek PLTA Poso II berkapasitas 3 x 65 Mega Watt dalam waktu sekira 12 tahun. Proyek itu diresmikan tahun 2015. Kini, pengembangan PLTA Poso sedang dikerjakan: Poso I berkapasitas 2 x 30 MW dan Poso III berkapasitas 4 x 100 MW.

Achmad Kalla, dedengkot proyek PLTA Poso mengatakan dengan bangga kepada media, "Ini sebuah pembuktian bahwa Indonesia mampu dan percaya diri untuk membangun sebuah infrastruktur dengan tenaga sendiri tanpa bantuan asing. Bahkan sekarang bisa dilihat, 70% pekerja di sini adalah yang ber-KTP Poso."    

'Tak hanya di Poso, Kalla Group juga dalam proses membangun PLTA di Malea, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dimotori Suhaeli Kalla, PLTA Malea kecil berhasil dibangun dengan kapasitas 3 MW memanfaatkan air Sungai Saddang sebagai sumber energi. Adapan Malea besar berkapasitas 2 x 45 MW dan 3 x 75 MW sedang dalam proses pembangunan.    

Selain itu, Kalla Group juga telah mengembangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) di beberapa daerah: Tombolo Pao, Simbuang, dan Siteba (Sulawesi Selatan), serta di Tamboli (Sulawesi Tenggara).

Dengan investasi tersebut, Kalla Group menjadi perusahaan di Indonesia Timur yang memiliki investasi paling besar di bidang energi terbarukan dengan nilai mencapai belasan trilliun rupiah.

Potensi Listrik dari Energi Terbarukan

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan: potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh PLTA adalah sebesar 75 Giga Watt. Dari potensi tersebut, baru termanfaatkan sekira 7%, yaitu 5,124 GW melalui PLTA dan 0,162 GW melalui PLTM.

Kalau digabung potensi listrik dari semua energi terbarukan: air, angin (bayu), panas bumi, bioenergi, dan surya, potensi listrik yang bisa dihasilkan sebesar 443,2 GW. Dari potensi tersebut, baru termanfaatkan 8,80 GW.

Dengan masih besarnya potensi listrik yang belum termanfaatkan, energi terbarukan sepertinya akan menjadi bisnis paling menggiurkan bagi para pengusaha di masa depan. Dengan satu syarat: pemerintah harus turut membantu dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang sejalan dengan upaya para pengusaha mengembangkan potensi energi terbarukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun