Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perantauan: Strategi Ekonomi Menuju Masa Depan Lebih Baik

16 April 2024   18:27 Diperbarui: 16 April 2024   18:29 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perantauan Strategi Ekonomi Masa Depan (KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo)

Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang pentingnya perantauan bagi individu seperti Mey dalam meningkatkan perekonomian keluarga serta dampaknya terhadap dinamika sosial dan ekonomi di masyarakat. Perantauan bukan hanya sekadar perpindahan geografis, melainkan juga sebuah strategi ekonomi yang memberikan peluang baru bagi individu untuk menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera bagi keluarga mereka.

Saya akan menguraikan bagaimana perantauan dapat menjadi jalan keluar bagi individu yang terbatas oleh peluang ekonomi di daerah asal mereka, dan bagaimana hal ini juga mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional. Melalui analisis ini, saya berharap pembaca akan memahami betapa pentingnya perantauan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan bagaimana hal ini dapat membentuk landasan untuk kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.

Perantauan sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan keluarga

Perantauan, sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan keluarga, memiliki peran yang signifikan dalam konteks ekonomi keluarga. Individu seperti Mey yang memilih merantau ke kota besar seringkali melakukannya karena terbatasnya peluang pekerjaan dan penghasilan yang tersedia di daerah asal mereka. Dalam kasus Mey, dia memilih untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Jakarta karena ini adalah salah satu keahliannya dan menawarkan peluang penghasilan yang lebih baik dibandingkan dengan pekerjaan yang tersedia di desa.

Perantauan, terutama dalam sektor pekerjaan tertentu seperti PRT, memberikan kesempatan bagi individu untuk memanfaatkan keterampilan mereka dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik daripada yang bisa mereka dapatkan di desa. Di kota besar, permintaan akan tenaga kerja dalam sektor-sektor tertentu seringkali lebih tinggi daripada di daerah pedesaan, yang memungkinkan para perantau untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik.

Selain itu, perantauan juga memungkinkan individu untuk mengeksplorasi peluang pekerjaan yang lebih beragam. Misalnya, di kota besar, ada lebih banyak pilihan pekerjaan tersedia, termasuk di sektor jasa, perdagangan, dan manufaktur, yang mungkin tidak tersedia di desa. Hal ini memungkinkan individu untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat, keterampilan, dan aspirasi mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja mereka.

Dengan demikian, perantauan bukan hanya sekadar perpindahan geografis, tetapi juga merupakan strategi ekonomi yang penting bagi individu dan keluarga mereka. Melalui perantauan, individu seperti Mey memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami peran penting perantauan dalam meningkatkan perekonomian keluarga dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi individu yang memilih untuk merantau demi mencapai tujuan tersebut.

Implikasi perantauan terhadap dinamika ekonomi

Perantauan memiliki implikasi yang signifikan terhadap dinamika ekonomi di kedua tempat, baik di kota-kota besar maupun di daerah asal individu yang merantau. Di sisi satu, perantauan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi kota-kota besar dengan menyediakan tenaga kerja tambahan yang diperlukan dalam sektor-sektor tertentu. Dengan meningkatnya permintaan akan tenaga kerja di kota-kota besar, terutama dalam sektor jasa dan industri, perantau seringkali menjadi tulang punggung bagi keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi kota tersebut.

Namun, di sisi lain, perantauan juga memiliki dampak yang dapat dirasakan di daerah asal individu yang merantau. Terkadang, perantauan dapat menyebabkan pengurangan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu di daerah asal, terutama jika individu yang merantau merupakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor tersebut dan bahkan dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.

Selain itu, perantauan juga dapat berdampak pada struktur sosial dan ekonomi di daerah asal individu yang merantau. Misalnya, perantauan dapat menyebabkan perubahan dalam pola migrasi dan mobilitas penduduk, yang pada gilirannya dapat memengaruhi distribusi pendapatan, tingkat pengangguran, dan kesejahteraan masyarakat di daerah asal.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami dan mengakui dampak perantauan terhadap dinamika ekonomi di kedua tempat. Meskipun perantauan seringkali memberikan manfaat ekonomi bagi kota-kota besar, kita juga harus mempertimbangkan implikasi yang mungkin terjadi di daerah asal individu yang merantau. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam mengelola perantauan, yang memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

Tantangan Perantauan: Kekhawatiran dan Pertimbangan

Beberapa orang mungkin menentang perantauan karena mereka percaya bahwa meninggalkan lingkungan dan kehidupan tradisional mereka dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya dan kehilangan ikatan dengan komunitas asal. Mereka menganggap bahwa perantauan dapat mengakibatkan pemisahan keluarga dan memengaruhi hubungan sosial yang telah terjalin selama bertahun-tahun di lingkungan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun