Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjaga Semangat Ramadan dalam Keberagaman

9 Juni 2017   10:55 Diperbarui: 9 Juni 2017   10:57 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat Ramadan - http://kibar-uk.org

Ramadan merupakan bulan yang paling dinanti. Ramadan juga merupakan bulan yang paling dirindukan. Karena bulan Ramadan merupakan bulan special. Karena spesial inilah, terdapat malam seribu bulan. Dimana jika kita beribadah di malam tersebut, pahalanya sama dengan seribu bulan. Tidak heran jika semua orang berlomba berbuat kebaikan. Semua orang bersatu berbondong-bondong ke masjid untuk sholat tarawih dengan memperbanyak membaca ayat suci. Kebersamaan itulah yang membuat Ramadan terasa berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Semangat untuk bersama-sama mendapatkan keberkahan Allah SWT.

Sama dengan Ramadan, sebagai negara besar, Indonesia butuh semangat kebersamaan seperti yang terjadi di bulan Ramadan. Apalagi, Indonesia saat ini terancam tercerai berai lantaran maraknya ujaran kebencian dan tindakan intoleransi. Persatuan dan kesatuan yang sudah terjalin saat ini, terancam berantakan hanya karena warga negaranya sibuk mencari kesalahan orang lain, sibuk memfitnah, bahkan sibuk memprovokasi di media social. Inilah fakta yang kita hadapi sebagai bangsa saat ini. Indonesia yang dikenal sebagai negara yang toleran, justru mulai disusupi oleh perilaku yang intoleran.

Saatnya, kita melupakan segala perselisihan yang sempat terjadi. Mari kita kembali bergandengan tangan, menciptakan perilaku yang produktif demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia butuh semangat Ramadan, yang begitu aktif mencari keberkahan dari Allah SWT. Dengan semangat kebersamaan, ancaman intoleransi dan radikalisme yang terus masuk akan mudah ditaklukkan. Dengan kersamaan, terbukti Negara ini mampu melewati berbagai macama persoalan. 

Dengan kebersamaan, negara ini juga bisa merebut kemerdekaan setelah ratusan tahun dijajah.
Saat ini, kebersamaan negeri ini sedang diuji. Sebagian dari masyarakatnya mulai mempertanyakan Pancasila dan menggantinya dengan ideologi khilafah. Alasannya, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Karena itulah, ideologi Pancasila dianggap tidak relevan lagi. Kalau kemudian kita bertanya? Sisi mana dari nilai-nilai Pancasila yang saat tidak relevan? 

Bukankah sila pertama Pancasila, menegaskan bahwa negara ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahwa Indonesia berkembang sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar itu merupakan fakta yang tidak bisa dibantah. Tapi sebagian penduduk Indonesia juga ada yang menganut agama Kristen, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan, juga tidak bisa dilupakan. Disinilah peranan penting dari Pancasila.

Karena itulah, mari kita gunakan bulan Ramadan ini sebagai bulan untuk merenung, introspeksi dan memperbaiki diri. Suka tidak suka, Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi, dibanding negara lain. Dan karena kita tinggal di dalamnya, maka kita pun harus bisa menyesuaikannya. Keberagaman itu merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada warga Indonesia. Itulah yang kemudian kita menyebutnya Bhineka Tunggal Ika. Meski berbeda-beda, kita tetap satu, yaitu Indonesia.

Mari kita belajar dari semangat Ramadan, dimana semua orang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Jika semua orang berlomba menjaga ujarannya dan perilakunya, tentu keberagaman itu akan terasan indah. Jika kita bisa berlomba berbuat baik kepada setiap umat manusia, tentu tidak ada lagi aksi persekusi, ataupun terror bom di negeri ini. Mari kita jaga semangat Ramadan, di tengah keberagaman Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun