Mohon tunggu...
Erna Lufiana
Erna Lufiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ya Allah Hamba Jatuh Cinta

30 Maret 2017   02:43 Diperbarui: 30 Maret 2017   02:48 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya Allah Hamba Jatuh Cinta.

 Ya Rabb, ampuni hambaMu ini karena pernah memaksakan doa, agar dapat berjodoh  salah satu dari tiga pemuda pilihan hamba sendiri. Pemuda nomor tiga dalam doa hamba adalah pemuda shaleh dan tampan, yang jadi rebutan banyak gadis, dari nasab yang bagus. Pemuda nomor dua dalam doaku adalah pemuda kharismatik, manis dari keluarga terpandang dan terkenal, ia pintar dan sangat dihargai banyak orang. Puncak dari doaku adalah pemuda dengan kelebihan dan derajat yang tinggi, dari keluarga luar biasa. Saya hafal benar apa-apa yang menjadi kesukaan dari masing-masing ayah pemuda-pemuda tadi. Untuk pemuda yang ketiga ayahnya menyukai masakan apa, saya tahu, dan dari beliaulah saya menemukan rumus untuk mendapatkan nilai terbaik dalam suatu mata pelajaran “Cinta”. Iya, cinta adalah kunci agar kita mendapatkan nilai bagus dalam mata pelajaran apapun. Cintai gurunya, cintai pelajarannya, atau cintai seseorang yang dicintai guru, semisal anaknya. Ayah dari pemuda kedua menyukai suatu buah, dan saya tahu buah apa tersebut. Dari seorang Ayah yang satu ini saya belajar tentang adab, tata krama, akhlaq, patuh pada orang tua, cara mendapatkan cinta Allah dsb yang berbau perbaikan diri, walaupun saya belum bisa menerapkan semua ilmu tersebut.  Ayah pemuda yang pertama menyukai suatu bunga, dan saya mengetahui bunga apa tersebut, sayapun menjadi suka bunga tersebut. Dari beliau saya mempelajari lebih banyak hal, hal-hal yang istimewa.

Sampai rasa cinta ini membuat saya lupa. Saya lupa jika pernikahan itu bukan hanya menjodohkan antara satu orang dengan orang lain, melainkan juga menjodohkan antara keluarga satu dengan keluarga yang lainnya (dikutip dari ceramah Buya Yahya). Saya menjadi lupa siapa saya? Andaikata ini ada didalam film Harry Potter maka  saya bisa disebut berasal dari “Keluarga Darah Lumpur” seperti yang diperankan oleh tokoh  Harmione Granger.  Keluarga yang tidak terlalu diperhitungkan dan tidak terlalu dihargai  dalam film tersebut. Hati saya tetap menolak siapapun selain salah satu dari mereka bertiga. Saya menjadi ingat tahapan jatuh cinta yang dikemukakan oleh Guru favorit waktu SMA. Mungkin saat itu saya sedang ada dalam tahapan pertama atau kedua.  Ada tiga tahapan jatuh cinta dalam diri seseorang, Tahapan yang pertama saat usia SMA biasanya yang diperhitungkan adalah rupa dan kepopuleran, pada tahap ini seseorang akan menyukai seseorang dilihat dari seberapa ganteng dan cantiknya ia juga seberapa popular seseorang di sekolah, maklum masih usia SMA. Tahapan yang kedua, biasanya setelah SMA saat usia sdh  beranjak lagi maka seseorang akan mencintai dilihat dari jabatan, dan juga kemapanan. Pada tahap yang kedua ini seseorang menjadi materealistis. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya memerlukan uang, (ungkap ketua OSIS SMA dulu). Tahapan yang ketiga adalah  saat seseorang benar-benar matang, dan biasanya yang dicari bukan lagi rupa( tampan atau tidak,  cantik atau tidak), juga bukan lagi ketenaran, bukan jabatan, bukan seberapa kaya dia, tetapi pada tahap ini seseorang benar-benar bijak dalam memilih pasangan. Pada tahap ini seseorang dalam mencari pasangan sudah memikirkan tentang kesetiaan dan tanggung jawab, seberapa besar tanggung jawabnya juga seberapa besar kesetiaannya.

Saya lelah mengejar yang mencari kesempurnaan. Saya lelah mengejar kesempurnaan diri saya, sebagaimana layaknya manusia biasa yang jauh dari kata sempurna, mengejar kesempurnaan ini membuat saya semakin angkuh. Semakin tertutupi hati saya. Hingga suatu hari, datang seseorang yang menyelinap dengan hati-hati, dengan putihnya, masuk ke lorong-lorong tanpa melukai ia memperbaiki semuanya.  Hati saya sempat komentar negative, tetapi Ia sabar. Baru kali ini teori saya bisa dipatahkan seseorang. Bukan cara berfikir, tetapi hati ini perlu untuk diobati. Diobati dari segala macam penyakitnya. Seseorang yang berpura-pura bodoh itu, mencoba membangun sebuah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun