Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lagu "Amazing Grace" Mengalir Begitu Saja

4 September 2018   18:07 Diperbarui: 5 September 2018   20:03 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan sekitar Juni sampai Agustus di tahun 1998, Kapal Pesiar, tempat kami bekerja kala itu melayani rute sekitar kawasan Skandinavia, khususnya Denmark dan Swedia. Saya masih ingat pengalaman mengunjungi Bergen, kota terbesar kedua di Norwegia. Melihat keelokan alam pedesaan khas Norwegia, pegunungan yang tertutup salju dengan ratusan air terjunnya yang mengalir, dan menyusuri birunya fjord atau fyord yang terkenal itu.

Fyord merupakan celah sempit semacam teluk di pantai yang berasal dari lelehan gletser atau tumpukan es yang besar, dan biasanya berada di daerah pegunungan yang curam dan berbatu. Hutan-hutan pinus berlatar gunung hijau yang diselingi ladang pertanian, sungai jernih mengalir deras, dan peternakan domba dapat ditemui di sepanjang jalan

Menumpang kereta dengan rel di jalan datar mungkin hal yang biasa. Tetapi pernahkah Anda naik kereta dengan rel menanjak menuju bukit dengan kemiringan hampir 50 derajat? Hal ini mungkin tidak biasa dan tentu memberi pengalaman tersendiri bagi siapa saja. Floibanen merupakan sejenis funicular atau kereta sebesar satu gerbong yang membawa wisatawan naik ke atas puncak bukit bernama Mont Floyen.

Kereta ini terbagi ke dalam tiga kompartemen dan didesain secara khusus dengan dinding yang hampir seluruhnya terbuat dari kaca. Maksudnya, agar para penumpangnya dapat secara maksimal memandang ke luar untuk menikmati keindahan alam di sekitarnya. Di atas bukit Mont Floyen, wisatawan dapat menikmati keindahan kota Bergen. Sesampainya di stasiun atas, penumpang akan diarahkan ke suatu tempat bernama Flytrappene.

Di tempat berbentuk pelataran inilah, Anda dapat menikmati pemandangan Bergen secara luas. Bergen secara utuh akan tampak, mulai dari pesisir lautnya, ketujuh bukit yang mengelilinginya, serta hamparan rumah-rumah unik di bawahnya.

Dengan hamparan tanah nan hijau, lebih mirip sebuah taman indah yang luas, dengan tanjung yang membelah pegunungan bagai sungai yang mengalir, tanpa sadar, saya menyenandungkan lagu Amazing Grace, karena takjub, terpesona dengan keindahan, keagungan alam ciptaan Tuhan.

Carilah Musik Yang Membuatmu Merasakan Kedamaian

Sejak mendengarkan untuk pertama kali lagu Amazing Grace, ketika masih duduk di Sekolah Menengah,  jiwaku serasa sedang berdoa. Saya merasakan kedamaian yang luar biasa.  Selanjutnya, tiap kali mendengar lagu itu pada waktu menerima Komuni, jiwaku bersorak kegirangan.

Tidak hanya pada moment menakjubkan semacam itu, lagu ini sebagai favoritku di kala menghadapi tekanan, krisis hidup. mendengar lagu Amazing Grace versi Elvis Presley membuatku tertegun, jiwaku tenang dan damai.

Kalau sudah mendengar lagu ini, saya membiarkan jiwa saya menari, jiwaku seolah terangkat. Kalau sudah demikian, saya bangkit karena harapan jadi lebih kuat.

Rupanya, musik bisa menyembuhkan, menyegarkan jiwa. Penelitian yang dilakukan University of Meryland School of Medicine pada 2008 mengungkapkan, mendengarkan musik favorit selama 30 menit dapat membantu melepas endorphin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun