Mohon tunggu...
Edu Krisnadefa
Edu Krisnadefa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penggemar sepak bola & musik. meet me at http://edukrisnadefa.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pendekar Empat Dawai

3 Juli 2011   06:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:58 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_120557" align="aligncenter" width="640" caption="GUNAKAN BOR - Pemain bass Mr. Big, Billy Sheehan (kiri) saat beraksi menggunakan bor listrik pada bassnya, berduet dengan Paul Gilbert. (foto:famr3static))"][/caption] BASS guitar, ah entah sudah berapa lama benda itu tak kusentuh. Sejak terakhir kali nge-jam bareng rekan sekantor, mungkin sudah lebih dari empat tahun lalu, gitar dengan empat dawai itu benar-benar kulupakan. Sekarang bass merek Yamaha seri RBX itu berwarna hitam itu berada di kamar kosong, di lantai atas rumahku. Pasti sudah berdebu. Begitu juga dengan amplifier  merek Rhythmer 40 B yang kubeli seharga Rp 250 ribu dari seorang kawan, saat kelas 2 SMA. Tentu saja second hand. Sekarang, mungkin harganya sudah jauh melambung. Atau mungkin sudah tak lagi diproduksi lantaran begitu pesatnya teknologi perangkat musik saat ini. Masih ada lagi. Effect bass merek BOSS, juga berwarana hitam, yang sekarang entah berada di mana. Dulu, kubeli seharga Rp 125 ribu di sebuah toko musik terkenal di kawasan Pasar Baru. Tapi, sudahlah, aku bukan hendak mengingat-ingat kembali barang-barang yang pernah begitu mewarnai "masa muda"ku. Tak juga ingin mengenang masa-masa di mana mimpi menjadi rock star begitu bercekamuk di kepala ini. Rambut gondrong pun tinggal kenangan. Hanya beberapa foto kini, yang bisa kupasang sebagai profile picture di Facebook atau Kompasiana. Kali ini, aku hendak bercerita tentang  pendekar-pedekar bass favoritku. Tentu saja sangat subjektif dan sangat mungkin berbeda dengan jagoan teman-teman sekalian. Tapi, kalaupun sama, mungkin kita sehati..he, he, he. [caption id="attachment_120245" align="alignleft" width="415" caption="STEVE HARRIS (foto: metalarchieves)"]

13096217371917351935
13096217371917351935
[/caption] Steve Harris Nama ini memang sengaja diletakkan di posisi nomor satu, karena memang benar-benar bassist idolaku. Aku beruntung bisa menyaksikan langsung aksinya saat bandnya, Iron Maiden, menggelar konser di Ancol, beberapa waktu lalu. Luar biasa, ketika itu seperti mimpi rasanya menyaksikan aksi-aksi Harris secara langsung. Harris adalah salah satu pendiri Maiden yang masih tersisa selain gitaris Dave Murray. Di Maiden, dia tak hanya bermain bass, melainkan juga sebagai backing vocal dan penulis lagu. Gaya bermain Harris dengan bass Fender-nya sangat khas. Cabikan bassnya, biasa mengikuti melodi gitar, sehingga terkesan liar. Sungguh, mendengarkan lagu-lagu Maiden dan cabikan bass Harris merupakan kenikmatan tersendiri bagiku. Permainannya yang paling dahsyat, menurutku adalah di lagu "The Trooper" di mana Harris berperan layaknya gitaris dengan empat dawai. Maksudnya, Harris bermain bass, seperti memainkan gitar. Cabikan bassnya mengikuti ke mana larinya nada-nada yang keluar dari gitar Murray ataupun Janick Gers. Begitu juga di lagu "Aces High"dan "Be Quick or Be Dead", yang menurutku dua lagu terbaik Maiden. Darah musik Harris ternyata turun ke anak-anaknya. Putrinya, Lauren Harris, menjadi penyanyi dan sempat merilis album Calm Before the Storm. Sedangkan putranya, George Harris, menjadi gitaris di band Burn in Reason. Yang menarik, Harris ternyata juga mantan pemain sepak bola professional. Dia pernah bermain untuk klub Inggris, West Ham United, yang baru terdegradasi dari Liga Primer. Hah.....pas dong. Secara, musik dan sepak bola memang hidupku. Billy Sheehan [caption id="attachment_120246" align="alignright" width="391" caption="BILLY SHEEHAN (foto:concershots)"]
1309621816100732458
1309621816100732458
[/caption] Billy Sheehan adalah salah satu bassist fenomenal di era pertengahan 1990-an. Bersama Mr. Big, pria berambut pirang ini menggemparkan belantika rock, dengan permainan bass-nya yang superatraktif. Tak heran, bassist kelahiran New York, 19 Maret 1953 ini berkali-kali didaulat sebagai Pemain Bass Rock Terbaik. Pertama kali, kudengar aksinya di album kedua Mr. Big, Lean Into It. Gila, mainnya cepet abiezzzz, kata anak gaul. Teknik-tekniknya juga tidak biasa. Seperti Harris, Sheehan juga memainkan bass layaknya bermain gitar. Salah satu keunggulan Sheehan, selain teknik yang mumpuni, adalah kecepatan jemari tangannya. Lihat saja, dia begitu nyaman memainkan teknik two-handed tapping, dengan senar bass yang besarnya hampir lima kali lipat dari senar gitar. Di lagu "Green Tinted Sixties Mind", bersama Paul Gilbert, gitars Mr. Big, dia membuat melodi bass dan gitar menjadi harmonisasi yang begitu indah di awal lagu. Sementara di lagu "Road to Ruin", kecepatan jari-jemarinya benar-benar memukau. Bahkan, di album ini, pada lagu "Daddy, Brother, Lover, Little Boy", Sheehan, memainkan bassnya dengan menggunakan bor listrik.. edaannnnnnnn. Di album ketiga Mr. Big, Bump Ahead, permainan Sheehan makin heboh. Pernah dengar lagu   "Promise Her the Moon", "What's It Gonna Be","Mr. Gone", dan "The Whole World's Gonna Know" ? Tanpa terasa, permainan bass Sheehan begitu mendominasi keseluruhan lagu-lagu tersebut. Dia juga begitu jeli saat mengisi kekosongan, sehingga struktur lagu tetap bisa terdengar harmonis. Selain jago menulis lagu, Sheehan juga punya refrensi musik yang sangat luas.  Dia, misalnya, sempat bergabung dengan grup neo-fusion, Niacin, bersama drummer jazz, Dennis Chambers. Sementara akar rock n roll sendiri sudah dimiliki Sheehan saat bergabung dengan David  Lee Roth dan Steve Vai band di awal kariernya. Flea Ini dia the craziest bassist in the planet. Ya, di atas panggung, Flea memang punya aksi-aksi gila-gilaan bersama grupnya, Red Hot Chilli Peppers (RHCP). Pernah, pria yang kini berusia 48 tahun itu telanjang bulat di saat konser Festival Woodstock di tahun 1999. [caption id="attachment_120248" align="alignleft" width="298" caption="FLEA (foto:lastfm)"]
13096219451452762977
13096219451452762977
[/caption] Namun, Michael Peter Balzary, nama lengkap Flea, tak hanya gila dalam stage act, skill-nya pun luar biasa. Telah begitu banyak buku pelajaran bass yang mengadopsi teknik-teknik bermain bass-nya. Bisa dibilang, musik RHCP tak akan seasyik sekarang tanpa permainan Flea yang sangat kental pengaruh funk dan punk rock. Salah satu yang paling khas dari Flea adalah gaya bermain teknik slap bass-nya yang sangat agresif. Lagu "Give It Away", di album RHCP, Blood Sugar Sex Magik, adalah bukti betapa gahar permainannya. Namun, Flea juga tak hanya gahar. Di lagu-lagu manis, permainannya bass-nya juga sangat enak dinikmati. Masih ingat lagu "Under the Bridge"? Nah, itu bukti betapa Flea bisa memengaruhi nyawa lagu. Selintas, permainan Flea di lagu tersebut memang sangat sederhana. Tapi, begitu dikulik, sulitnya minta ampun. Begitu juga di lagu "Soul to Squeez", di mana melodi bass khas Flea, justru jadi penambah manis lagu tersebut. Duff McKagan [caption id="attachment_120249" align="alignright" width="294" caption="DUFF McKAGAN (foto:news2.kilu)"]
1309622103880954522
1309622103880954522
[/caption] Ah, skill pemain bass Guns N' Roses (GNR) ini sebenarnya tak terlalu istimewa, jika dibandingkan tiga nama di atas. Namun, gayanya di atas panggung, itu yang membuat aku kesengsem. Pose-posenya saat berjejer bersama personel GNR lainnya di poster-poster dinding kamarku dulu, benar-benar cool. Kalung rantai kecil dengan bandul gembok adalah ciri khas pria kelahiran 5 Februari 1954 ini. Gaya rambutnya pun asyik, khas glam rock. Posturnya yang jangkung, membuat penampilan Duff kian cool saat menyandang bass di panggung. Di GNR, Duff juga berperan sebagai backing vokal. Bahkan, di album The Spaghetti Incident? dia sempat mengisi vokal utama di lagu "New Rose" , "You Can't Put Your Arms Around A Memory", dan "Attitude". Seperti juga Flea, Duff punya akar punk rock yang sangat kuat. Bahkan, di tahun 1980-an, dia sempat tercata sebagai drummer grup punk rock asal Seattle, The Fartz. Tak heran, dia dikenal dekat dengan  musisi punk, atau rock alternatif, termasuk pentolan Nirvana, mendiang Kurt Cobain. [caption id="attachment_120252" align="alignleft" width="293" caption="Numpang Ngetop Ah"]
130962229547628139
130962229547628139
[/caption] Bahkan, Duff termasuk salah satu orang terakhir yang bertemu Cobain, sebelum diketahui bunuh diri. Tanggal 1 April  1994, atau empat hari sebelum Cobain dinyatakan tewas, Duff duduk di sebelah Cobain dalam sebuah penerbangan dari Los Angeles menuju Seattle, Amerika Serikat. Setelah hengkang dari GNR pada tahun 1997, Duff  membentuk Loaded. Dia juga sempat bereuni dengan grup lamanya, 10 Minute Warning, bersama Stone Gossard, gitaris Pearl Jam. Sebelumnya, pada tahun 1993, Duff sempat menelurkan album solo, Believe In Me. Kini, Duff masih tercatat sebagai bassist Velvet Revoler yang dibentuknya bersama eks GNR lainnya, Slash (gitar) dan Matt Sorum (drum), pada tahun 2002. Dan, satu lagi, Duff juga dikenal hobi menulis. Dia tercatat pernah jadi kolomnis di SeattleWeekly.com, Playboy.com, dan ESPN.com. Itulah empat bassist yang sempat begitu memesonaku. Sebenarnya masih banyak lagi pemain bass yang membuatku terkagum-kagum saat menyimak permainannya. Sebut saja Geedy Lee, yang super gahar bersama Rush, atau Mark King (Level 42), Nikki Sixx (Motley Crue), dan lainnya. Sedangkan untuk bassist lokal, saya sangat menggilai permain Tomas Ramdan (Gigi), Indro (eks Halmahera), dan Bintang, yang sempat bermain di Idang Rasidi Band. Permainan Bondan Prakoso juga keren, terutama saat masih bermain untuk Funky Kopral. *Tulisan ini terinspirasi postingan-postingan dari Novian Nover... thanks bro.. Duff McKagan bersama GNR, "Sweet Child O Mine" Flea bersama RHCP, "Give It Away" Billy Sheehan solo bersama Paul Gilbert (Mr. Big)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun