Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Simbolisme Ciuman Paus di Kaki Pemimpin Sudan

15 April 2019   12:49 Diperbarui: 15 April 2019   13:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus mencium kaki pemimpin Sudan dan Oposisi untuk mengupayakan perdamaian tas perang saudara berkepajangan di Afrika (vatikan Media via New York Time)

Afrika terus bergolak dalam perang antar etnis, agama dan kerusuhan tidak berkesudahan. Tanda- tanda kedamaian itu jauh panggang dari api. Antar saudara saling membenci, perang dan membunuh. Afrika selalu bergolak dalam perang saudara. Keprihatinan yang mendalam terhadap perang saudara itulah yang mendorong Paus dengan sangat rendah hati mencium kaki Pemimpin Sudan Salva Kiir.

Kekuasaan Membelah Kesatuan Rakyat

Simbolisme Paus mencium kaki tergerak pada beberapa fakta bahwa perang antar saudara dipicu oleh konflik para elite memperebutkan kekuasaan. Kekuasaan telah membelah kesatuan rakyat, membuat kotak - kotak berupa perbedaan identitas, pengakuan- pengakuan bahwa Tuhan adalah milik agama tertentu. Paus berani berbicara bahwa Tuhan tidak beragama Katolik. Tuhan itu universal milik semua agama dan bahkan yang tidak beragama sekalipun. Cara katolik beribadah adalah pengakuan bahwa Tuhan melalui cara- cara katolik yang diyakini telah memberi kasih sayang dengan contoh keteladanan Tuhan Yesus.

Tidak ada Satupun Agama Mengajarkan Kekerasan

Semua orang semua agama mempunyai cara untuk melakukan penyembahan terhadap Tuhan. Jalan yang yang ditempuh, baju yang dipakai boleh berbeda, sudut pandang dalam beragama dan berbakti pada Tuhan boleh beda tetapi tujuan utama adalah meneladani Keesaan Tuhan Alam semesta.

Tuhan pasti tidak mengajarkan berperang, saling membenci, saling membunuh. Ada banyak kesalahan pemahaman manusia ketika pada akhirnya manusia saling membunuh karena agama. Manusia sering menganggap beda agama itu tragedi, beda agama itu kesalahan. Agama mengklaim bahwa agamanya paling dekat dengan Tuhan, agamanyalah paling suci dengan aneka ritual,puasa, upacara- upacara ibadat yang berusaha memuliakan Tuhan dengan totalitas.

Sejarah Ajaran Agama

Ajaran Kitab Suci menuliskan sejarah nabi- nabi, mendaraskan nasihat- nasihat pemuka agama dan menuliskan wahyu yang diterima manusia dari Tuhan. Hampir semua agama mempunyai tokoh sentral berpengaruh yang membuat mereka begitu memuja nabi, Rasul sebagai representasi Tuhan.

Dari wahyu- wahyu yang diajarkan dari mulut ke mulut, juga lewat peninggalan literasi dan diyakini sebagai ajaran Tuhan penulis melihat itulah inti dari pengalaman hidup manusia. Tidak ada manusia keturunan Adam dan Hawa yang tidak pernah menderita. Nabi, Rasulpun sebagai manusia pernah menderita dan mengalami pergolakan hidup. Dari pergolakan hidup, penolakan, perlawanan Nabi belajar tentang hidup dan memberi teladan bagaimana lepas dari penderitaan tanpa mengeluh tanpa harus menyalahkan orang lain. Pelajaran hidup itu didapat dari pengalaman kehidupan serta ajaran langit yang membuat seseorang yang terpilih bisa menuliskannya lewat pengalaman hidup, ajaran- ajaran, kotbah yang kemudian ditulis dan dicatat dan menjadi sejarah.

Tentang Paus dan Sejarahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun