Mohon tunggu...
Durjono Wisonggeni
Durjono Wisonggeni Mohon Tunggu...

Melawan Durjono

Selanjutnya

Tutup

Politik

BG Gagal Kapolri, Puan Maharani akan Bongkar Kecurangan Jokowi di Pilpres?

5 Februari 2015   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:47 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14231113942070309302

[caption id="attachment_349461" align="aligncenter" width="477" caption="Jokowi dan Puan Maharani (Tribunnews)"][/caption]

Pertarungan politik antara kubu PDIP yang dikomandani Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo (Jokowi) semakin seru.

Permaianan bola panas yang dilakukan Jokowi terkait calon Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG) menjadi pematik perseturuan Jokowi dengan Megawati Cs.

Megawati bersikeras Budi Gunawan untuk segera dilantik menjadi Kapolri walaupun statusnya tersangka, tetapi Jokowi masih menunda.

Kabar terakahir dalam pertemuan di Istana antara Mega Cs dengan Jokowi, Ketua Umum PDIP meminta agar mantan Gubernur DKI Jakarta menunggu hasil praperadilan. Tetapi dengan bahasa yang halus dan menyakinkan Jokowi mengatakan, tak perlu menunggu hasil praperadilan tetapi dicari pengganti calon Kapolri baru.

Pertemuan di Istana itu belum ada titik temu. Puan pun mulai menyerang Jokowi dengan mengatakan, Jokowi masih sebagai petugas partai. Baca di sini

Pernyataan Puan itu mengindikasikan bahwa Jokowi harus tunduk dan patuh kepada keputusan PDIP yang meminta melantik Budi Gunawan.

Selain itu, Puan dengan tegas mengatakan, mempersilahkan Jokowi untuk mendirikan partai karena setiap warga negara bebas untuk berdemokrasi termasuk mendirikan partai.

Bukan hanya itu, kabarnya Megawati sedang menjalankan politik bumi hangus karena kekesalannya terhadap Jokowi.

Kecurangan Pilpres 2014 yang kabarnya dipegang Budi Gunawan akan dibuka. Puan pun didikabarkan akan membuka kecurangan yang dilakukan Jokowi.

Pertarungan antara Jokowi melawan kubu Megawati sangat menarik untuk dicermati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun