Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suara Orang-orang Kampung untuk Jokowi Jilid II

20 Oktober 2019   13:27 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu, 20 Oktober 2019 menjadi salah satu tanggal bersejarah bagi negara Indonesia. Presiden dan wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf yang telah dipilih oleh rakyat dan dalam naungan prinsip demokrasi dilantik di senayan, di rumah rakyat.

Meski kita umumnya tidak menyaksikan langsung pelantikan itu di senayan, paling tidak wakil rakyat kita bisa menjadi saksi sejarah. Mereka adalah saksi sekaligus suara yang akan mewakili kita untuk mengusulkan, mengkritisi dan mendukung pemerintahan Jokowi di periode kedua.

Sukseskah Jokowi di jilid I? Saya tidak bisa mengatakan kalau beliau telah sukses atau pun gagal. Alasannya, saya tidak mempunyai barometer yang pas, terpercaya dan akurat untuk menilai performa beliau di lima tahun lalu.

Barometer yang saya buat sekarang ini adalah kisah yang saya dapat dari perjalanan ke kampung halaman ibu sejak kemarin hingga siang ini. Kampung ibu saya terletak di bagian timur, Manggarai Barat, Flores, NTT.

Kampung ibu saya adalah sebuah desa kecil yang sepih dari hiruk pikuk suasana di kota. Meski berada jauh dari keramaian kota, masyarakat juga tahu dan sadar kalau hari ini Jokowi akan kembali dilantik menjadi presiden untuk kedua kalinya.

Saya tidak tahu apakah semua masyarakat tahu kalau hari ini Jokowi dilantik. Betapa tidak, beberapa orang masih sibuk ke kebun, berkumpul sebagai sebuah keluarga dan melakukan perjalanan jauh.

Biasanya saat berkumpul dengan orang-orang di kampung banyak kisah yang mereka akan tuturkan. Kali ini mereka berkisah mulai dari harga cengkeh yang begitu anjlok di pasaran hingga persoalan politik.

Tentang harga cengkeh yang turun, tidak sedikit yang berharap kalau pelantikan Jokowi kiranya akan berdampak pada kenaikan harga cengkeh di saat yang akan datang. Makanya, beberapa orang masih menyimpan hasil cengkehnya sambil menanti harga yang cocok.

Memang kita sulit memahami harapan orang kampung. Tetapi harapan mereka bersentuhan langsung dengan hidup dan perjuangan harian mereka.

Soal listrik bukanlah masalah bagi mereka. Listrik sudah lama masuk kampung itu jauh sebelum Jokowi menjadi presiden.

Berkat ketersediaan listrik ini memungkinkan mereka untuk menonton TV. Selain menonton sinetron yang kerap menjadi kesukaan hampir semua orang kampung, mereka juga acap kali menonton berita. Alhasil mereka juga tahu tentang situasi politik meski tidak paham bagaimana pada politikus bermain politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun