Mohon tunggu...
Dominikus Waruwu
Dominikus Waruwu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya suka menghabiskan waktu luang dengan membaca buku, menonton film, berolahraga, menulis dan belajar musik. Saya ingin membuat hari-hari saya terisi dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan menyenangkan supaya hidup menjadi maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jemaat Kristen Awal

25 April 2024   19:03 Diperbarui: 25 April 2024   19:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menempatkan diri dalam konteks jemaat purba melalui 'tekstual research'

            Ada tiga wilayah yang berbeda dengan pusat perhatian yang berbeda pula. Athena dikenal sebagai tempat pusat kebudayaan filsafat dan seni, Alexandria dikenal sebagai pusat intelektual, dan Roma dikenal sebagai pusat kegiatan politik. Saya pikir, ketiga-tiganya bisa menjadi wadah bagi jemaat kristen awal untuk menghayati iman dan mewartakan Injil kepada banyak orang. Tentu saja dengan cara dan tingkat kerumitan yang berbeda-beda.

            Saya ingin memulai dengan Athena. Hampir dunia mengenal dan mengakui kekayaan budaya filsafat yang mewarnai kota Athena sejak zaman Yunani kuno. Filsafat yang diselalu dikembangkan di sana dipelajari di berbagai pelosok dunia hingga zaman sekarang ini. Bahkan Gereja pun, melalui pendidikan para calon imam selalu memberi perhatian besar pada kegiatan berfilsafat. 

Keputusan untuk tetap menggunakan filsafat sebagai alat yang membentuk pola atau cara berpikir para frater dan para imam menunjukkan pentingnya peran filsafat dalam berteologi dan bagi kehidupan. Jadi, Athena sebagai pusat kebudayaan tetap menjadi wadah yang baik dan kaya.

            Saya mau mencoba memberi perhatian pada Alexandria yang dikenal sebagai pusat pendidikan atau akademi. Jemaat Gereja purba bisa melakukan pewartaan Injil di tempat tersebut melalui lembaga-lembaga pendidikan. Kita bisa membayangkan kalau sudah sejak awal kekristenan memberikan tempat kepada ilmu pengetahuan, mungkin abad pertengehan tidak mendapat stigma buruk sebagai abad kegelapan. 

Selain itu, orang-orang yang cemerlang dalam secara intelektual tidak dihukum begitu saja tetapi didengarkan, diberi tempat serta dijadikan bahan refleksi demi kebaikan umat kristiani dan seluruh umat manusia. Kita bersyukur karena Konsili Vatikan II justru sangat menghargai perkembangan manusia dalam hal intelektualitas. 

Bahkan Paus Yohanes Paulus II membuat Ensiklik yang berjudul Fides et Ratio (Iman dan Akalbudi). Dalam Ensiklik tersebut ia mengatakan bahwa iman dan akalbudi bagaikan dua saya yang saling menopang. Seekor burung hanya bisa terbang tinggi dengan indah ketika kedua sayapnya utuh menopang tubuhnya.

            Saya melihat perbedaan antara dua tempat yang disertai bidang masing-masing dengan Roma yang dianggap sebagai pusat politik, tahta kekaisaran dan penguasa dunia. Seperti kita ketahui bahwa di sana jemaat perdana mengalami perkembangan. Pada tahun 40 sudah ada jemaat di sana dan pada tahun 60 rasul Paulus penyapa mereka. Selain itu, beberapa surat Perjanjian Baru ditulis untuk atau oleh Gereja Roma. Bahkan dua rasul besar yaitu Petrus dan Paulus wafat di sana.

            Para petinggi dalam bidang politik sangat berpengaruh pada seluk beluk kehidupan bermasyarakat. Para politikus tidak hanya mengurus satu bidang, akan tetapi berurusan dengan banyak hal yang menyangkut terciptanya suatu komunitas masyarakat yang baik, rukun, sejahtera dan ideal. 

Mereka tidak hanya berfokus pada penelitian ilmiah yang sering kali hanya berteori. Para politisi memikirkan situasi sosial-ekonomi masyarakat, aturan-aturan yang berlaku, hak-hak setiap orang, sistem pendidikan, bahkan terkait kerukunan beragama dan pengakuan atau disahkannya suatu aliran kepercayaan tertentu.

            Jadi, kalau memposisikan diri sebagai jemaat pada Gereja purba, setelah memikirkan pertimbangan-pertimbangan di atas, saya memilih untuk berada di Roma sebagai pusat kegiatan politik. Pilihan ini tentu tidak didasarkan pada ambisi untuk menjadi seorang politisi atau motif-motif lain yang kadang dialami oleh para politikus sekarang ini. Tetapi karena kesadaran bahwa Roma-lah yang menjadi tempat paling strategis melakukan pewartaan Injil ke seluruh penjuru dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun