Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mem-follow Instagram, Cara Generasi Milenial Mengajak Masyarakat Mencintai Museum

14 Oktober 2019   08:11 Diperbarui: 14 Oktober 2019   08:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Materi pameran Museum Timah Indonesia (Dokpri)

Buku dan komik terbitan KPBMI (dokpri)
Buku dan komik terbitan KPBMI (dokpri)
Antusias

Di stan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) masyarakat tetap antusias mengikuti sinau aksara Pallawa. Di sini peserta diajarkan menulis nama dengan aksara kuno yang pertama kali berkembang di Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur pada abad ke-4/5. 

Mereka yang beruntung diberikan cendera mata. Bahkan kalau mem-follow instagram KPBMI diberikan hadiah tambahan. Yah, salah satu cara dari generasi milenial untuk menarik minat rekan sebayanya untuk mencintai budaya leluhur termasuk museum.

Masyarakat juga diperkenankan membaca buku-buku terbitan KPBMI, termasuk komik. Yang istimewa, ada tiga pengunjung dari luar kota sengaja mendatangi stan KPBMI. Mereka adalah penyumbang karya pada buku antologi puisi yang diterbitkan KPBMI, Ketika Batu-batu Candi Berbicara (2019).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun