Mohon tunggu...
Dimas Prasetyo
Dimas Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Menulis adalah mengeluarkan energi yang negatif dalam diri dan dijadikan sebuah rangkaian kata yang menjadi kalimat per kalimat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dahulu Lebaran Erat dengan Parcel, Kini Tinggal Kenangan

1 Juni 2019   13:58 Diperbarui: 1 Juni 2019   14:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis Parcel yang semakin menurun (Foto : https://www.merdeka.com ) 

Mungkin di zaman sekarang orang sudah meninggalkan yang  namanya parcel. Parcel adalah sebuah kotak besar yang di hias dengan cantik yang berisikan sirup, kue, wafer dan makan makanan ringan lainnya yang diberikan kepada kerabat, saudara bahkan orang tersayang saat lebaran tiba, tapi sekarang parsel sudah jarang ditemukan, mungkin masih ada yang menjualnya tapi harganya akan melambung tinggi. Kita hanya melihat secara ornamenya saja di supermarket, tapi barangnya pun hanya tersedia sedikit, dan sudah ditinggalkan.

Parcel selalu identik dengan lebaran, tapi sekang sudah ditingglakan karena mungkin untuk lebih praktis dan murah,  serta tidak adanya embel embel hiasannya, dan juga bagi orang indonesia kalau bertamu ke rumah saudara atau kerabat tidak enak kalau tidak membawa apa apa, namun bukan parcel pilihannya, hanya minuman dan makanan ringan saja yang mudah untuk dibawa, apalagi dengan sepeda motor.

Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, parcel tidak lagi menjadi pilihan masyarakat dan seakan memudar dalam budaya berlebaran, ada beberapa alasan mengapa parcel mulai ditinggalkan.

  1. Harga makanan yang semakin mahal, lebih baik membeli satuan bukan berbetuk parcel. Bila kita bandingkan dengan membeli makan itu sendiri tanpa merangkainya menjadi parcel, itu pastinya ada perbedaan harganya, harga harga yang makanan yang kita beli dengan parcel itu pasti menjadi mahal, karena dirangkai dengan indah.  
  2. Anak muda tidak mengandrungi, zaman sekarang dengan bonus demografi yang tinggi di tahun ini, membuat anak muda enggan membeli parcel dan tidak tahu tentang parcel, sehingga parcel mulai ditinggalkan dan seakan kalau membeli parcel kita ketinggalan zaman, karena sudah digerus oleh teknologi yang canggih yang memudahkan, murah dan tentunya pasti kekinian. 
  3. Menghindari gratifikasi, himbaun KPK terhadap aparatur sipil, terutama mengenai penerimaan parcel, yang mungkin bisa menjadi indikasi dari orang orang tertentu atau dari jabatan jabatan tertentu di luar kewenangan mereka, dan ini bertujuan untuk meminimalisir berbagai praktek korupsi, salah satunya pemberian parcel ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun