Mohon tunggu...
Dian Naren
Dian Naren Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi Keamanan Internasional

Mahasiswa Magister Hubungan Internasional Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diplomasi Pertahanan di Asia (Studi Kasus: India-Amerika Serikat)

20 Juni 2019   19:48 Diperbarui: 20 Juni 2019   20:14 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LEMOA, COMCASA, dan BECA merupakan tiga pakta pertahanan dasar yang perlu ditandatangani oleh suatu negara untuk mendapatkan senjata dan sistem komunikasi canggih dari Amerika Serikat. 

Selain itu, COMCASA bertujuan untuk memungkinkan pembagian data yang terkait dengan komando, kontrol, komunikasi, intelijen komputer, pengawasan, dan pengintaian untuk memberikan gambaran operasional atau taktis bersama. Sedangkan BECA untuk mengakses berbagai data topografi, bahari, dan penerbangan, terlibat dalam pertukaran tenaga ahli utama, dan menerima pelatihan di Sekolah Tinggi Intelijen Geospasial Nasional Amerika Serikat.

Sejak tahun 1992 latihan militer bersama bilateral "Malabar" diadakan setiap tahun yang awalnya hanya terdiri dari Amerika Serikat dan India, hingga pada tahun 2015 menjadi trilateral setelah Jepang secara formal ikut serta dalam latihan militer ini . Latihan bersama trilateral Amerika Serikat, India, Jepang dimulai sejak 2007 selama 10 hari, di Teluk Benggala. 

Pada tahun tersebut bertepatan setelah China melancarkan protes. China saat itu mengatakan bahwa Amerika Serikat mencoba membentuk aliansi pertahanan serupa NATO di Asia. Pada saat Malabar, baik India, Jepang, dan Amerika Serikat serta angkatan lautnya mengerahkan kapal perang terbesar masing-masing. 

Hasil dari latihan bersama tersebut mendapatkan manfaat bagi kedua belah pihak. Kontingen India mendapat pengalaman langsung dalam operasi dengan 'Stryker' Infantry Combat Vehicle sedangkan Angkatan Darat Amerika Serikat mendapatkan wawasan tentang pelatihan unit infanteri di daerah pegunungan.

2. Faktor Pendorong Terjadinya Diplomasi Pertahanan India-Amerika Serikat

Kerjasama antara Amerika Serikat dengan India merupakan bagian dari kebijakan strategis pemerintahan Presiden Barack Obama untuk membendung kekuatan Republik Rakyat Cina di benua Asia . Sebelumnya, Presiden George Bush yang kerap melakukan kunjungan ke India dilihat oleh analis bahwa hal tersebut merupakan upaya jangka panjang untuk memeriksa pengaruh Cina di Asia. 

Senada, seorang peneliti kebijakan luar negeri di Brookings India yang bernama Dhruva Jaishankar menekankan arti penting dari tumbuhnya kemitraan pertahanan Amerika Serikat-India dalam menjaga keseimbangan kekuatan yang diidamkan di Indo-Pasifik. 

Kemitraan ini disebutnya bukan hanya aliansi melainkan sarana berbagi informasi dan aktifitas intelijen yang lebih erat dan mengarah pada interoperabilitas dan bantuan timbal balik dan peningkatan kemampuan yang lebih besar .

Tak hanya Amerika Serikat, India pun juga memiliki keinginan untuk membendung Cina . Terutama dikarenakan India terlibat sengketa wilayah Kashmir bersama Pakistan yang notabene ialah sekutu Cina. Sengketa perbatasan ini sudah berlangsung sejak tahun 1962 dan negosiasi atas perbatasan 2.000 mil sedang berlangsung. Di antara bidang pertikaian, India mengatakan Cina secara ilegal menduduki wilayah India di wilayah Kashmir yang disengketakan. Cina telah mengklaim hak untuk mendarat di negara bagian Arunachal Pradesh, India timur laut. 

Kecurigaan terhadap Cina dan Pakistan diungkapkan pada saat India melakukan uji coba nuklir tahun 1998. Para pejabat India mengatakan bahwa mereka membutuhkan senjata nuklir untuk mencegah Cina. India mewaspadai hubungan lama Cina dengan saingannya Pakistan, termasuk bantuan Cina untuk program senjata nuklir Pakistan dan peran Cina dalam sebuah proyek untuk meningkatkan pelabuhan laut dalam Pakistan di Gwadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun